Mohon tunggu...
Iben Haesler
Iben Haesler Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Chemistry & Economic

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Setan Atau Malaikat?

17 April 2014   23:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:32 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seorang gadis dibunuh dengan sadis oleh mantan dan teman mantan pacarnya, gadis dibunuh oleh teman geng motornya.  Ibu membunuh anak kandungnya, suami membunuh istrinya, istri membunuh suaminya, Mayat didalam karung, mayat didalam kulkas,  anak buah disekap bosnya, bos dibunuh anak buahnya, dan yang saat ini sedang menjadi berita yang sungguh mengganggu akal sehat,  di Sebuah Sekolah yang seharusnya menjadi tempat nyaman untuk setiap orang untuk  memperoleh ilmu dan akal budi yang baik, berubah menjadi tempat yang sangat menakutkan, toilet sekolah menjadi saksi kebrutalan seksual terhadap balita. Berita-berita yang sungguh memilukan hati menjadi sarapan pagi, makan siang sampai makan malam dari media akhir-akhir ini. Oh my God.

Apa yang salah ? siapa yang salah ? siapa yang harus bertindak supaya ini menjadi lebih baik ?

Akhir-akhir ini kehidupan sepertinya semakin brutal…prinsip hidup semakin kasar dan semakin sadis.Slogan : Senggol benjol, dijual saya beli, kepala ganti kepala. Menjadi prinsip yang sepertinya menjadi hal yang biasa dan lumrah, dan mungkin tanpa disadari betapa sadis dan kejinya kehidupan akhir-akhir ini. Sebagian wewenang untuk menghilangkan nyawa sesama sepertinya sudah mulai “direbut” oleh manusia dari  Tuhannya.

Bila kita mencoba untuk merenung dan berhenti sejenak bahwa sebenarnya masing-masing kita memiliki pedoman hidup yang benar yang kita deklarasikan sebagai agama. Dan Seharusnya ajaran yang benar pasti memberikan pedoman hidup untuk memperlakukan orang lain dengan cara yang sangat baik dan dengan rasa sayang, hormat, dan respek satu sama lain.

Apa yang salah, apakah metode ajaran yang diberikan setiap agama sudah tidak  relevan dengan saat ini ? bisa jadi  mungkin hanya berhasil dalam teori namun masih ada yang tidak sesuai dalam praktek kehidupan nyata. Apakah sesi  pembinaan dari setiap pemuka agama ditempat ibadah  perlu ada pembinaan dengan metode praktik. Sama halnya dengan pendidikan formal  SMK/ Perguruan Tinggi jurusan tehnik  biasanya dibekali  juga dengan sesi praktik untuk lebih memahami sesi teori yang diperoleh. Saya menggambarkan kondisi saat ini bahwa di tempat ibadah sesi teori diberikan oleh para pemuka agama dan sesi praktik langsung dijalankan oleh setiap orang dalam kehidupan nyata tanpa ada controlling dan ketahuan menyimpang dari ajaran yang baik dan benar setelah kejadian.

Beberapa orang berkata, saya khilaf, saya dibisikin oleh roh jahat, saya telah digoda setan.  Mencoba mencari pembenaran dengan melibatkan setan sebagai teman tersangka demi memperoleh pembelaan dari manusia.  Beberapa manuasia giat mengikutsertakan setan untuk syuting pada  tayangan-tayangan yang rutin disajikan di televisi. Apakah tidak ada sesi acara yang lebih baik dan bermanfaat ?

Benarkah setan terlibat dalam kasus-kasus yang memilukan ini, atau jangan-jangan ada manusia sudah mulai bersahabat  dengan setan dan mulai berevolusi menjadi setan, bahkan ada yang sudah melebihi kejahatan dan kebrutalan dari setan.

Perkiraan saya mungkin metode pengajaran dan pembinaan dalam hal beragama  sudah mulai perlu untuk di kaji. Tanpa melanggar prinsip yang baik dan benar dari setiap agama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun