Mohon tunggu...
Iben Haesler
Iben Haesler Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Chemistry & Economic

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pilpres 2014 – Si Kurus Vs Si Gemuk

11 Juni 2014   21:55 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:11 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oh ya 2 bulan lalu berat badan saya tanpa disadari sudah mencapai 79.5 kg dengan tinggi badan 168 cm,

Tentunya ini bukan berat badan ideal buat saya, dan kaget juga menerima informasi dari instruktur tempat fitness setelah mengukur kandungan fat loss dalam tubuh yang mendapai 24%, yang sudah masuk kategori osbesitas (untuk pria,  fat loss > 20%) dan dia melanjutkan berkata kondisi badan saya saat ini menggambarkan usia anda sudah 54 tahun, padahal usia saya saat dia mengukur fat loss tersebut baru 36 tahun, berarti saya tekor 18 tahun,hmmmm sedih mengetahui ini.

Memang sebelum melakukan check and ricek ini, saya kadang merasa cepat capek, lemas, ngantuk, kadang-kadang kepala pusing tanpa sebab, dan sendi-sendi jari tangan dan kaki kadang terasa nyeri tanpa sebab.

Dengan semangat karena kabar akan kondisi tubuh saya yang tidak baik ini, saya berkomitmen untuk mulai memperbaikinya, saya mulai melakukan lari-lari diatas treadmill & sauna yang ada di gym lantai 2 kantor saya,  hal ini saya lakukan 2-3 kali seminggu, dan juga mengatur pola makan, pagi saya tidak mengkonsumsi nasi lagi, tapi paling hanya mengkonsumsi telor 1 butir, tempe, tahu, lauk yang tersedia di rumah dan minum air putih, siang saya mengkonsumsi menu yang disediakan oleh kantin di kantor namun mengurangi porsi nasi ¼ dari biasanya, malam saya hanya makan buah dan sayuran, dan kadang-kadang masak sop ikan+sayur. Sehingga saya hanya mengkonsumsi nasi 1 kali sehari.

Setelah melakukan semua ini selama 2 bulan, berat badan saya saat ini sudah turun menjadi 73 kg, berkurang 6.5 kg dari sebelumnya 79.5 kg, dan gambaran kondisi tubuh saya saat ini pada usia 46 tahun, lebih muda 8 tahun, dan terlihat juga stamina saya sudah lebih baik, saat ini saya bisa main bulu tangkis nonstop selama 4 set, yang sebelumnya ½ set saja saya sudah ngos-ngosan dan kepala berkunang-kunang seperti mau pingsan, dan dengan terpaksa harus menyerah untuk tidak melanjutkan permainan.

Sangat-sangat happy mengetahui ini walaupun ini belum ideal buat saya, saya masih punya target berat badan saya < 70 kg dan kondisi tubuh saya menggambarkan kondisi tubuh umur 36 tahun yang sama dengan aktual usia saya saat ini.

Saya berkeyakinan dengan kondisi tubuh yang lebih kurus akan lebik baik daripada kondisi tubuh yang gemuk, saat tubuh saya lumayan gemuk :

1.Menyadari biaya hidup saya lebih mahal karena lebih banyak yang saya konsumsi kadang yang tidak penting juga saya konsumsi.

2.Stamina tubuh tidak baik, cepat capek, lemas, ngantuk, kepala pusing, sendi-sendi jari nyeri.

3.Saya kesulitan mencari celana jeans dengan ukuran yang pas, untuk panjang dan lingkaran pahanya sudah pas, namun pinggangnya kekecilan karena perut yang membuncit, kalau mau pinggangnya yang  pas, panjang dan lingkaran pahanya yang kepanjangan dan kebesaran. Huff terpaksa pilih yang ke –dua.

4.Tampilan wajah terlihat kusam dan memang terlihat lebih tua dari seharusnya.

Dari sini saya menyadari yang kurus akan lebih baik dari yang gemuk, yang kurus berpotensi kerjanya akan lebih giat dan cepat, staminanya  akan lebih kuat,  biayanya akan lebih murah dan yang harusnya saya konsumsi bisa saya berikan kepada orang lain. Dan yang gemuk seperti pengalaman sebelumnya , kerjanya akan lebih lambat dan bawaannya maunya tidur karena ngantuk, stamina tidak kuat, biaya hidup akan lebih mahal.

Tanpa pertimbangan yang lain yang tidak relevan dan tak berkorelasi yang kadang digunakan orang untuk menentukan arah dan hanya terpaksa terjebak  oleh sentimen dan kepentingan SARA namun tetap bersembunyi dan kadang berbisik dalam Bhineka Tunggal Ika, saya lebih condong ke si kurus, apalagi dimensi otaknya sepertinya lebih besar dari si Gemuk. dan bagi saya terefleksikan juga pada debat capres 9 Juni yang lalu. Kalau saya boleh memberikan saran Si gemuk sangat cocok menjadi penasehat si kurus atau  menjadi pengamat si Kurus.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun