Mohon tunggu...
Ian Mujaddid. AV
Ian Mujaddid. AV Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kesuksesan hanya milik mereka yg Siap dan Pemberani.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ketika Temanku Dilarang Menghormati Bendera

21 April 2013   14:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:51 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi malam seorang teman bercerita bahwa dia pernah dilarang hormat pada bendera Indonesia. Yang melarangnya adalah seorang ustadz yang pernah menjadi guru mengajinya, tapi entah sekarang ustadz tersebut berada di mana, dia menghilang begitu saja. Alasan penghormatan tersebut adalah alasan yang tidak lagi asing di ruang dengarku, yakni sebuah alasan yang menghakimi negara ini sebagai negara yang menganut sistem thagut, yaitu sistem yang dinilai sesat dan menyesatkan.

Setelah mendengar penuturan tersebut, akhirnya teman saya itu meminta pendapat saya. Apakah benar seorang muslim tidak boleh hormat kepada bendera? Apakah betul hal demikian akan berujung pada kekafiran?

Kepada teman tersebut saya katakan begini, kemungkinan besar kamu telah belajar kepada seorang ustadz yang memiliki cara pandang fundamentalis. Sederhananya, kelompok inilah yang selalu diistilahkan sebagai "Teroris". Mereka memang tidak setuju dengan Pancasila sebagai ideologi dan falsafah bangsa. Mereka berargumen bahwa Al-qur'an dan Sunnah nabilah yang pantas menjadi pijakan hukum. Saya sendiri kurang setuju dengan mereka.

Sederhananya begini saja, selama perbuatan kita merugikan banyak orang, maka itu sah-sah saja dilakukan. Siapa yang dirugikan bila kita menghormati bendera? Di samping itu, menghormati bendera menunjukkan ekspresi cinta terhadap dua hal sekaligus, yakni cinta Islam dan juga cinta Indonesia. Dan yang terpenting adalah menghormati bukanlah menyembah, jika menyembah selain Allah barulah itu disebut Thagut.

Kulihat temanku sangat antusias.


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun