Mohon tunggu...
IKA HENDRANI
IKA HENDRANI Mohon Tunggu... -

Suka nulis...suka baca...suka jalan...suka nonton...suka suka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Indahnya dan Ramahnya Sawarna!

12 Juli 2017   18:41 Diperbarui: 12 Juli 2017   18:44 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PANTAI TANJUNG LAYAR

Besoknya barulah kami ke Pantai Tanjung Layar yang terkenal dengan 2 karangnya yang menjulang. Sayangnya kami kesiangan, karena suasana pantai saat itu persis kayak pasar. Banyak banget orang-orangnya. Saya juga agak naas, karena saat menyebrangi karang, saya lupa kalau HP masih di kantong celana, padahal air lautnya lumayan dalam. Rusak deh HP saya, sedihnya. Udah gitu, orang buang sampah dimana-mana lagi (walau bukan di lautnya). Beneran kayak pasar.

But the vacation must go on. Sorenya kami memutuskan menyewa ojek Rp 125.000/orang untuk mengantar kami ke obyek wisata lain, seperti Goa Lalay, Legon Pari, Karang Taraje dan Karang Beureum. Kalau dilihat di peta kayaknya dekat-dekat tuh, sempat merasa sayang juga sih bayar segitu. Tapi setelah ke sana, melihat tempat wisatanya dan melewati medan yang cukup sulit, ternyata memang worth it.

Peta Sawarna
Peta Sawarna
Tempat yang pertama kami kunjungi adalah Goa Lalay (tiket Rp 5000). Saya pun menceritakan pengalaman horror teman-teman saya yang pernah ke sana. Katanya pas foto di dalam goa, di hasil fotonya ada penampakan hiiiiiiyyyy. Pas sampai di Goa Lalay, lihat didalamnya yang gelap banget dan auranya gimana gitu, saya juga jadi takut deh. 

Sempat mikir, duh apa batal aja ya, tapi udah telanjur basah. Akhirnya kami berempat (om dan tante gak ikut) bareng guide pun jalan beriringan, menyusuri gua yang gelap dan airnya selutut.

Mana saya paling belakang pula, ntar kalau ada 'sesuatu' di belakang saya gimana dong. Mana guidenya arahin senternya ke langit-langit goa lagi, kalau ada 'penampakan' gimana. Rasanya udah mau pulang aja. Saya cuma bisa berdoa supaya Tuhan menjaga kami. Saat perjalanan mau berakhir dan melihat cahaya di ujung gua, itu rasanya legaaaaaaaa banget. Huff, gak jadi pipis di celana.

LEGON PARI

Next destination: Legon Pari. Ternyata jalan kesananya susah. Saking sulit medannya, pantat sampai sakit dan jantung deg-degan takut jatuh bo. Udah gitu lewat jembatan kayu yang goyang-goyang lagi. Ibu saya yang naik ojek di depan, beberapa kali menengok ke belakang dan teriak ke ojek saya, "Bang, bawanya hati-hati ya! Bawa anak saya itu!". Saya pun ngomong ke abangnya, "Tuh bang, kalo saya kenapa2, ntar digampar ibu saya lho." Si abang pun mendadak selow bawanya hehe.

Ternyata Legon Pari, Karang Taraje dan Karang Beureum itu tetanggaan. Cantik banget! Karena akses kesananya susah, turis-turis tidak seramai di Tanjung Layar. Kelebihan yang lain adalah pantai berpasirnya lebih aman untuk berenang. Ada gossip dari abang ojek, kalau tanah disitu sudah dibeli oleh Prabowo. Wow! Sayang tidak bisa lihat sunset di sini, jadi kamipun kembali ke Pasir Putih dekat penginapan demi sunset.

Tanjung Layar
Tanjung Layar
Tidak puas dengan keramaian orang di Tanjung Layar, kami pun bertekad untuk datang lebih pagi besoknya dan ingin berenang lagi sebelum pulang. Dan memang pagi-pagi itu, masih sedikit orang. Air laut pun masih dangkal untuk disebrangi. Cuma semata kaki, kemarin sepaha! Kali ini kami lebih puas, puas foto-foto, puas berenang.

Terima kasih, Sawarna. Senang sekali ada pantai seindah ini di provinsi Banten tercinta. Orang-orangnya ramah, harga penginapan dan makanannya juga ramah. Sayangnya, kebersihannya kurang terjaga, juga karena memang gak ada tempat sampah! Akses dari Jakarta memang jauh (sekitar 250km atau 6 jam), tapi worth it!

Yang mau kesana, untuk penginapan, silakan kontak Bang Encep. Atau silakan cek blog ini: http://info-wisata-pantai.blogspot.co.id/2015/07/awas-calo-daftar-30-pengapan-atau.html

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun