Mohon tunggu...
I Gede Gohan Adiputra
I Gede Gohan Adiputra Mohon Tunggu... Mahasiswa S-1 Hubungan Internasional Universitas Diponegoro

Undergraduate student of international relations at Diponegoro University. Interested in social issues, politics, culture, and selfdevelopment.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Wajah Gelap Kapitalisme: Mengapa Dunia Harus Lebih Serius Melawan Kejahatan Keuangan Transnasional

4 Juni 2025   08:15 Diperbarui: 4 Juni 2025   08:36 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rezim Internasional: Upaya Melawan Kejahatan Tak Kasat Mata

Beberapa rezim internasional telah dibentuk untuk melawan kejahatan keuangan lintas negara:

Meski begitu, efektivitasnya masih terbatas. Banyak celah hukum yang belum tertutup, dan koordinasi antar negara masih lemah. Negara-negara tax haven sering menggunakan alasan kedaulatan hukum untuk menolak memberikan data finansial kepada negara lain.

Refleksi Efektivitas Rezim: Antara Kenyataan dan Harapan

Para pelaku kejahatan keuangan kerap lebih cepat beradaptasi daripada sistem hukum yang mengaturnya. Oleh karena itu, dibutuhkan kemauan politik global untuk mereformasi sistem perpajakan internasional, memperkuat transparansi, dan menghukum negara-negara yang secara sistematis menyembunyikan dana gelap.

Negara berkembang harus bersuara lebih lantang menuntut keadilan fiskal global. Transparansi Beneficial Ownership (BO), pembentukan pengadilan pajak internasional, dan sanksi kepada tax haven dapat menjadi langkah konkret.

Saatnya Dunia Memihak pada Keadilan Finansial

Dunia memang semakin terhubung, tetapi tidak membuat dunia semakin adil. Kekayaan bisa berpindah negara dalam hitungan detik, tetapi beban pajak dan krisis ekonomi selalu jatuh ke pundak rakyat biasa.

Melawan kejahatan keuangan transnasional bukan lagi sekedar pilihan kebijakan melainkan tanggung jawab moral global. Jika tidak, kita hanya akan terus menyaksikan sistem yang timpang yang semakin meminggirkan masyarakat bawah, sementara elite terus menikmati hasil dari ketidakadilan struktural.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun