Panti Asuhan Hindu Sunya Giri adalah panti asuhan yang berada di Denpasar - Bali. Panti Asuhan Sunya Giri ini fokus bergerak di bidang pendidikan yaitu dengan menyekolahkan anak - anak kurang mampu.
Penamaan Sunya Giri sendiri mempunyai arti yaitu, Sunya yang berarti hening, damai, ikhlas, dan Giri yang berarti Gunung. Jadi Panti Asuhan Sunya Giri memiliki keinginan untuk menyekolahkan anak - anak Hindu dari kalangan kurang mampu dengan tetap bertekad memegang teguh keikhlasan sebesar gunung. Panti Asuhan Sunya Giri didirikan pada tanggal 1 Juni 2001 oleh Bapak Made Meja. Beliau merupakan seorang mantan anggota DPRD Denpasar tahun 1999-2004 dan juga sempat berprofesi sebagai tenaga pendidik. Hati beliau terenyuh melihat anak-anak yang berprestasi namun tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena kondisi ekonomi keluarganya. Oleh karena itu didirikanlah Panti Asuhan Hindu Sunya Giri ini yang bertujuan untuk meningkatkan potensi dan sumber daya
manusia dari anak-anak yang beragama Hindu, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu, agar mendapatkan pendidikan yang layak. Panti Asuhan Hindu Sunya Giri sudah menyekolahkan lebih dari 100 siswa sampai ke jenjang SMA dan SMK.
b. Struktur Organisasi Panti Asuhan / Pengurus Panti Ketua:Â
Ketut Alit Rahadiana, S.E.
Sekertaris: I Putu Widiasa, S.H.
Bendahara: Ketut Adi Ananta Santika, S.E.
Pengasuh: Ni Made Puspa Arini, S.Ag. dan Ketut Yuni Arningsih.
c. Jumlah Anak Asuh yang Berada di Panti
Jumlah anak asuh yang berada di Panti Asuhan Sunya Giri pada tahun
ini adalah 27 orang yang terdiri dari 1 anak yang masih bersekolah di kelas 6 SD, serta 26 anak yang sedang bersekolah di SMA/SMK yang dominan bersekolah di Sekolah umum yang memberikan keringanan SPP untuk siswa yang berasal dari panti ini. Beberapa anak asuh ada yang bersekolah di SMK Bintang Persada, SMK 1 Negeri Ubung, PGRI, serta di TI Global. Hingga saat ini Panti Asuhan Sunya Giri juga sudah memiliki 162 alumni.
d. Latar Belakang Anak-Anak Asuh Panti Asuhan Sunya Giri
Anak-anak yang berada di panti asuhan Sunya Giri merupakan umat Hindu dari berbagai daerah (Bali, Jawa, Kalimantan, Lombok, Ambon) yang berasal dari keluarga kurang mampu sehingga tidak dapat melanjutkan sekolah. Namun, untuk Tahun Ajaran 2021/2022 seluruh anak asuh Panti Asuhan Sunya Giri berasal dari seluruh kabupaten di Bali dan menetap di dalam Panti Asuhan. Anak-anak yang berada di panti asuhan ini ialah anak yang cenderung kurang mampu untuk melanjutkan sekolah bukan merupakan anak yatim karena sebagian besar anak yang berada di Panti Asuhan Sunya Giri masih memiliki orang tua yang lengkap tetapi karena keluarga mereka yang kekurangan biaya untuk pendidikan sehingga memutuskan anak nya untuk tinggal di panti asuhan sunya giri dan
mendapat bantuan Pendidikan yang layak.
e. Kegiatan-Kegiatan Anak Asuh Panti Asuhan Sunya Giri
Biasanya anak-anak panti ini pada hari senin dan jumat kliwon mereka melakukan kegiatan berupa membaca Bhagawan Gita di tempat Bapak Wedakarna di jalan Palawa. Kemudian setiap hari sabtu, Tilem dan
Purnama anak-anak panti akan membaca Weda di panti asuhan setiap malam. Dan setiap hari minggu mereka biasanya akan belajar Ngerindik yang diajarkan oleh salah relawan. Selain itu anak panti juga diajarkan cara untuk membuat video oleh salah satu relawan bule dari Rusia.
Anak-anak yang berada di panti asuhan ini juga memiliki beberapa usaha yang dijalankan yakni para anak perempuan membuat produk berupa Abon, Bumbu Rujak serta VCO. Kemudian untuk anak panti laki-laki membuat tanaman hidroponik serta pot bunga anggrek untuk dijual. Usaha yang dilakukan ini sudah berjalan sekitar lima tahun.
 F. Sumber Dana Panti Asuhan Sunya Giri
Di masa awal berdiri Panti Asuhan, dana Panti Asuhan sepenuhnya
berasal dari kantong pendiri panti yaitu, Alm. Bapak Made Meja. Namun, sekarang Panti Asuhan Sunya Giri sudah memiliki beberapa donatur baik donatur tetap maupun donatur tidak tetap. Donatur Panti Asuhan Sunya Giri tidak hanya berasal dari kalangan pengusaha dan organisasi besar, donatur juga berasal dari kalangan perorangan, komunitas, warga negara asing, pedagang, dan lain - lain. Donatur tetap untuk panti ini adalah SMK Bintang Persada, BPR, yang memberikan sumbangan setiap bulan berupa beras dan lain-lain.
g. Peraturan yang Ditetapkan Panti Asuhan Sunya Giri
Seluruh anak panti diwajibkan untuk bangun pagi yakni jam 5 untuk
melakukan kegiatan sembahyang kemudian menjalankan kewajiban piket masing-masing. Ada yang bertugas untuk menyapu maupun memasak. Selanjutnya, anak panti bila ingin keluar akan dibatasi dan diperbolehkan apabila untuk bersekolah atau kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Panti Asuhan Sunya Giri. Lalu, terdapat juga pembagian lokasi tempat tidur untuk anak laki-laki dan perempuan yang terpisah, yaitu untuk anak laki- laki kamarnya terletak di bagian belakang sedangkan untuk anak perempuan berada di depan. Selain itu adanya peraturan yang memperbolehkan anak panti untuk bisa pulang kerumah masing-masing yang masih memiliki keluarga lengkap pada saat hari raya Galungan, Kuningan serta jika ada odalan di rumah masing-masing secara bergiliran.
h. Rencana Besar Panti Asuhan Sunya Giri Untuk Masa Depan
Rencana besar yang diimpikan dan diinginkan oleh anak asuh Panti Asuhan Sunya Giri adalah memiliki Gedung panti dengan segala fasilitasnya dikarenakan saat ini anak asuh Panti Asuhan Sunya Giri bertempat tinggal di kediaman pribadi pendiri panti, Alm. Bapak Made Meja dan kediaman pribadi ketua panti, Bapak Ketut Alit (anak dari Alm. Bapak Made Meja). Oleh karena itu besar harapan dan impian mereka agar nantinya di masa depan Panti Asuhan Sunya Giri ini dapat membangun Gedung panti dengan segala fasilitasnya sehingga Panti Asuhan Sunya Giri dapat menampung anak asuh lebih banyak sehingga dapat membantu anak-
anak yang kurang mampu lebih banyak lagi.
KESAN DAN PENGALAMAN KE PANTI ASUHANÂ
Kesan saya pertama kali berkunjung ke panti asuhan Sanya Giri  saya merasa senang melihat lingkungan panti dan juga anak-anak yang ramah dan sopan santun disana karena suasana lingkungan pantinya yang nyaman dan begitu sejuk mulai dari banyaknya pepohonan rindang disana seakan-akan saya merasa di kampung yang sejuk nan asri begitupun dengan taman yang tertata rapi ditambah lagi dengan adanya perkebunan yang isinya segala jenis.
Meski hanya dalam hitungan waktu kami di sana, namun perasaan kami serasa telah ikut berbaur bersama anak-anak panti. Bagi saya, kegiatan observasi di Panti Asuhan Sanya Giri  ini meninggalkan kesan yang mendalam. Sangat bangga pada mereka karena mereka tetap tersenyum dan berdiri tegar, meskipun cobaan yang menimpa mereka teramat besar. Kesulitan dalam biaya pendidikan, bahkan kehilangan orang tua, keluarga dan tempat tinggal yang seutuhnya, tak membuat mereka putus asa. Mereka tetap mengobarkan semangat untuk meraih cita-cita setinggi langit.
Dengan melihat mereka, membuat saya untuk lebih menghargai hidup lagi dan mensyukuri semua karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Sehingga kita tak hanya mengeluh kepada kehidupan. Itulah pengalaman saya pada saat melakukan observasi di salah satu Panti Asuhan yang berada di padangsambian kaje kecamatan Denpasar.
PESANÂ
Pesan saya untuk anak-anak disana adalah untuk tetap semangat dan jangan mengeluh  jaga senyum, riang gembira dan semangat untuk menempuh Pendidikan untuk masa depan yang lebih cerah, dan semoga kedepannya bisa menjadi anak panti yang sukses dan mencontohkan untuk yang lain
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI