Kelebihan dan Kekurangan AI dalam Dunia Pendidikan

Telah terjadi perubahan secara signifikan disegala sektor kehidupan tidak terkecuali bidang pendidikan. Kemunculan perkembangan teknologi menjadi era revolusi industri 4.0 mempengaruhi cara belajar siswa. Hal ini tentu juga harus diikuti dengan cara mengajar guru di kelas serta yang lebih global juga harus diikuti oleh perubahan kurikulum agar sesuai dengan zamannya. Karena kurikulum terbaik adalah kurikulum yang relevan dan cocok dengan siswa pada eranya. Sekarang kedatangan AI (Artificial Intelligence) selain mempengaruhi banyak bidang kehidupan tentu juga mempengaruhi dunia pendidikan. Lalu, apa itu AI dan seperti apakah kelebihan dan kekurangan AI ini pada dunia pendidikan?

Apa itu AI

AI singkatan dari  Artificial Intelligence adalah kecerdasan buatan atau sebuah sistem komputer yang mampu meniru kemampuan intelektual manusia. Beberapa program AI dapat belajar dari data masa lalu yang dianalisis secara komplek yang memungkinkan komputer belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan secara cepat dan efisien  dan prediksi yang lebih akurat.

Contoh pemakaian AI di bidang pendidikan

Sebelumnya, siswa dan guru banyak mencari hal-hal yang ingin diketahui melalui search engine seperti google. Namun hal ini masih menampilkan hasil yang umum karena masih membutuhkan banyak kerja dari siswa atau guru tersebut dalam menyelesaikan  apa yang akan dilakukannya. Hal ini telah diketahui oleh AI saat kita mengetikkan keyword pada mesin AI maka apa yang ingin kita tampilkan akan muncul dalam hanya hitungan detik. Jika dahulu seorang guru membutuhkan waktu ber jam-jam untuk membuat sebuah slide presentasi sebagai bahan ajar, dengan memanfaat kan AI bahan ajar bisa selesai dengan lebih cepat.

 AI memiliki banyak potensi dan manfaat, diantara manfaat yang disajikan AI dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut.

• Hemat waktu. 

Seperti yang sudah dijabarkan di atas. AI mampu menyelesaikan pekerjaan hanya dalam hitungan detik, guru atau siswa menjadi lebih efisien.

• Pengambilan keputusan yang objektif. 

AI tidak memiliki perasaan, sehingga ia mampu membuat keputusan tanpa dipengaruhi oleh emosi atau bias manusia yang mampu meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan.

• Keakuratan yang tinggi. 

AI mampu menganalisis data dalam jumlah yang besar secara cepat dan akurat. Berbeda dengan manusia yang cendrung melambat seiring banyaknya informasi yang diterima. Untuk data-data yang sudah lama manusia terkadang menjadi lupa namun AI masih dapat selalu menggunakannya.

• Bisa digunakan kapan saja dalam jangka waktu yang panjang.

Manusia memiliki waktu lelah namun AI bisa digunakan 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. AI bisa bekerja sesuai perintah disaat manusia membutuhkan waktu beristirahat.

• Mampu mencegah human error  dan resiko. 

Ada istilah yang mengatakan bahwa berbuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dari sini kita mengetahui bahwa manusia kadang berbuat salah, baik dalam mengambil keputusan ataupun perhitungan tentu ini tidak selalu menjadi buruk, namun jika terjadi dalam keadaan tertentu kesalahan yang di lakukan bisa berakibat fatal. Selain itu ada banyak hal yang beresiko tinggi jika dilakukan manusia misalnya mempelajari radiasi. Sehingga menggunakan AI bisa mengurangi resiko yang akan terjadi

• Pengalaman belajar yang interaktif. 

Kemunculan kecerdasan buatan membuat kelas menjadi lebih interaktif dengan menerapkan simulasi interaktif, augmented reality, yang membantu siswa menjadi lebih aktif.

• Personalisasi pembelajaran. 

Secara individu AI dapat menganalisis data dari setiap siswa sehingga mampu memetakan gaya belajarnya.

Diantara kelebihan-kelebihan yang disajikan oleh kecerdasan buatan AI, ia juga memilki kelemahan yang perlu kita pertimbangkan dalam memilih AI ini sebagai mesin pembantu pekerjaan diantara kelemahan nya adalah

• Menimbulkan rasa malas diantara guru dan murid.

Banyaknya waktu yang dibutuhkan dalam mengerjakan tugas selama ini telah menjadi kebiasaan. Kemunculan AI ini membuatnya menjadi lebih efisien bahkan mampu dikerjakan secara otomatis dalam waktu cepat. Kelebihan waktunya menimbulkan rasa malas akan tetapi ini seiring waktu akan berubah, tentu manusia akan bisa beradaptasi dengan kelebihan waktu ini sehingga mampu mengatur ulang agar tidak terbuang sia-sia.

• Menghilangkan pekerjaan manusia

Apabila pekerjaan administrasi dilakasanakan dengan memanfaatkan AI tentu banyak pekerjaan manusia yang hilang seperti TU atau bahakan mengancam posisi guru itu sendiri.

• Tidak memiliki common sense

Manusia memiliki kemampuan memahami secara menyeluruh namun tidak dengan AI. AI mampu belajar sendiri namun tidak mampu memahami tujuan dari informasi yang diberikan kepadanya.

• AI bekerja searah sesuai intruksi

Karena AI adalah sebuah program maka diperlukan keahlian dalam memberikan kata kunci kepadanya. Kesalahan input yang diberikan akan menghasilkan hal yang berbeda dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini menjadi berbahaya apalagi di dunia pendidikan, diperlukan telaah ulang dari manusia atas informasi yang diberikan oleh AI.

• Tidak memiliki Emosi

Salah satu kelebihan guru adalah adanya interaksi emosi yang tercipta yang mampu menjadi teladan untuk hal-hal yang berkaitan dengan etika. Dalam aspek pembelajaran guru mampu memberikan motivasi dan penguatan positif. Ini tentu tidak akan ada jika interaksi antara siswa dan robot.

• Masalah privasi dan keamanan data

Penggunaan AI dalam pendidikan mengumpulkan data pribadi siswa, dan ini menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan potensi penyalahgunaan data jika tidak diatur dengan baik.

• Depedensi teknologi

Terlalu banyak menggunakan teknologi membuat siswa menjadi kurang mandiri dan sulit berpikir kritis.

Itulah beberapa dari kelebihan dan kekurangan AI. Penting jika kita mengadopsi teknologi ke dalam dunia pendidikan namun kita juga harus menyadari bahwa sesuatu muncul dengan kelebihan dan kekurangannya.  Yang menuntut kita agar bijak dalam memilih dan menggunakan informasi yang didapat agar teknologi ini digunakan secara bijaksana dan diimbangi dengan peran penting guru sebagai fasilitator dan pembimbing dalam proses pembelajaran siswa