Mohon tunggu...
Husin Alwi
Husin Alwi Mohon Tunggu... Penulis - Budayawan

Manusia yang sedang mengarungi pasar gelap di dunia maya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kiprah Rahayu Saraswati sebagai Aktivis Kemanusiaan

13 Agustus 2020   17:41 Diperbarui: 14 Agustus 2020   22:18 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadinya saya mengenal mbak Saraswati hanya sebatas Anggota Dewan dengan latar belakang sebagai presenter di salah satu televisi swasta, juga sebagai artis dan produser film-film kemerdekaan, itu saja yang saya ketahui tentang dirinya. Namun, belakangan namanya makin melambung saat jadi Caleg Partai Gerindra yang dapat dukungan langsung dari pamannya Prabowo Subianto dan ayahnya Hashim Djojohadikusumo.

Memang, selama ini mbak Saraswati banyak dikenal karena kemenakan Prabowo Subianto dan anak Hashim Djojohadikusumo, ternyata banyak juga prestasi-prestasi yang sudah ia raih yang belum saya ketahui. 

Saya makin penasaran dengan sosoknya yang humanis, dan menurut saya, tidak mungkin setiap orang dengan mudah bisa diterima oleh masyarakat dan dipilih menjadi Anggota DPR jika tak punya andil dalam aksi kemanusiaan di setiap kegiatannya, betul bukan? sebab dirinya yang demikian banyak masyarakat terpikat padanya karena dengan tulus melayani mereka sepenuh hati tanpa pamrih. Tak heran jika kemudian mendapat apresiasi dari masyarakat untuk memilihnya menjadi wakilnya di Parlemen.

Sepengetahuan saya, awalnya mbak Saraswati terjun dibidang kemanusiaan pada tahun 2010 saat bergabung di Tidar (Tunas Indonesia Raya) organisasi sayap Partai Gerindra milik pamannya. Di tahun yang sama mbak Saras juga menjadi Kepala Divisi Pemberantasan Perdagangan Manusia di Yayasan Wadah. Ia dari situ mulai aktif mengangkat isu kemanusiaan, memperjuangkan hak-hak perempuan, perlindungan terhadap anak, Human Trafficking, dan hak-hak difabel. Dan dari orgasnisasi yang digeluti itu pula mbak Saras berangkat mengawali karirnya di dunia aktivis yang banyak menangani soal kemanusiaan. Namanya sejak itu sudah mulai disebut-sebut di media. 

Kemudian pada tahun 2012 mbak Saraswati mendirikan Yayasan Parinama Astha. Yayasan ini berdiri untuk memberikan perlindungan dan memperjuangkan kepentingan perempuan dan anak khususnya korban tindak pidana perdagangan orang. Disitu mbak Saras membangun jaringan ke instansi terkait untuk membantu masyarakat yang menjadi korban kejahatan tersebut.

Bagi saya tindakan Saras ini sangat mulia, kehidupan saat ini sangat mengerikan, banyak sekali korban pelecehan seksual dan kejahatan seksual terhadap anak dibawah umur untuk diperdagangkan, bahkan ada calo dan mafianya yang mengirim mereka ke negara-negara sekitar untuk dijadikan budak seks dan lain sebagainya. 

Setelah saya telusuri lebih jauh, kiprahnya sebagai aktivis kemanusiaan lebih ditonjolkan saat ia mengusung ide Stop Human Trafficking pada hari ulang tahunnya yang ke-30, tepatnya pada bulan Januari tahun 2016 silam. Apa yang dilakukannya ini berbeda dengan kebanyakan artis atau seorang kemenakan Ketua Partai yang kaya raya.

Biasanya, kalau dari kalangan keluarga berada atau dari orangtua yang kaya raya setiap bikin acara ulang tahun selalu berpesta pora dengan teman-temannya, namun berbeda dengan Saraswati, ini malah justru bikin acara yang mengangkat kasus-kasus human trafficking di acara ulang tahunnya. Disitu menariknya bagi saya. Saya melihat tindakannya disini sangat manusiawi dan rendah hati. Sosok yang cocok untuk menjadi pemimpin.

Mbak Saras terpanggil dirinya mengangkat isu human trafficking secara natural. Dari beberapa informasi yang saya dapat, alasannya mengangkat isu perdagangan manusia karena ingin menyelamatkan korban-korban yang masih banyak belum terurus oleh instansi terkait. Ia meyakini jika korban diselamatkan, dikasihi, diberi waktu dan tempat bisa jadi harapan buat banyak orang. Niat baik mbak Saras ini sangat mulia dan jarang sekali ada anak orang kaya yang perduli dengan isu-isu kemanusiaan seperti dirinya.

Mbak Saraswati sangat lantang jika ada persoalan yang dikaitkan dengan perempuan. Bahkan waktu menjabat sebagai Anggota Dewan ia betul-betul meperjuangkan hak-hak perempuan yang didiskriminasi. Salah satunya terkait dengan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, namun suatu upaya yang telah dilakukan untuk mengesahkan RUU tersebut kandas karena dianggap anggota yang lain dalam rapat tersebut tidak begitu memahami dan menguasai soal kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak dibawah umur.

Dari informasi yang saya temukan mengenai kiprahnya sebagai aktivis kemanusiaan, saya dapat menyimpulkan bahwa Saraswati adalah perempuan yang tangguh, pekerja keras, humble dan rendah hati. Kandidat yang cocok untuk jadi pemimpin di Tangsel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun