Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Riset Pasar Ala Pabrik Sabun

11 Agustus 2021   17:58 Diperbarui: 11 Agustus 2021   18:12 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pemasangan Spanduk Parpol. Sumber: Tribunnews.

Sebuah produsen consumer good dan kosmetik asal jepang perlu waktu riset selama dua tahun untuk meluncurkan produk sabun pembersih muka. Riset meliputi kebiasaan orang Indonesia dalam mencuci muka, jenis kulit dan sebagainya terkait kulit muka.Setelah dirasa bisa memahami perilaku konsumen, barulah produk produk di launching. Keberadaan produk tersebut menjadi sabun khusus untuk wajah pertama di negeri ini. Wajah rata-rata orang Indonesia yang berminyak menjadikannya sebagai produk yang langsung bisa diterima oleh konsumen. Karena disebut salah satu fungsinya adalah menyerap minyak yang berlebihan pada kulit wajah.

Dimata konsumen Indonesia, produk ini dianggap mampu menenuhi keinginan untuk lebih untuk membuat muka kinclong tanpa membuat kering kulit muka.

Kenapa risetnya memakan waktu bertahun-tahun?

Karena tidak mudah untuk mengerti keinginan rata-rata orang Indonesia. Dikasih A, minta B, dikasih B, minta C. Ngelunjak!!

Setali tiga uang soal kepemipinan. Siapapun presidennya, banyak orang tidak puas. Nggak peduli Pak Karno, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur, Bu Mega, Pak Sby serta pak Jokowi.

Saya tidak tahu, seberapa lama waktu yang diperlukan para pemimpin untuk melakukan penetrasi 'pasar' untuk bisa diterima sebagai pemimpin oleh msyarakat seutuhnya secara mayoritas.

Tapi kalau dilihat, dari mulai pak Karno, yang diangkat karena berhasil memproklamirkan diri sampai pak Jokowi yang memulai karier politiknya sebagai Walikota Solo, nggak selama waktu yang diperlukan Biore untuk melakukan riset pasar.

Saya pikir, ada waktu tiga tahun lagi untuk menuju 2024 kalau ingin riset pasar.

Adakah yang sudah memulai?

Beberapa sudah. Sudah memasang baliho, Spanduk, dan segala atribut partai atau sosok yang kekira akan maju dalam perhelatan akbar pesta demokrasi tersebut.

Memang tidak secara langsung sosok tersebut bakal mencalonkan untuk, misalnya, presiden, wakil presiden atau calon legislatif. Tapi setidaknya mereka 'mengenalkan' diri lewat gambar dan beberapa slogan yang kadang sudah basi, slogan yang diulang-ulang terus tanpa jelas juntrungnya, tak jelas realisasinya. Yang penting janji aja dulu!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun