Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

"Electric Vehicle" Kendaraan Masa Depan, Bagaimana Nasib Kendaraan Konvensional?

19 Januari 2021   20:19 Diperbarui: 23 Januari 2021   02:51 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mobil listrik. (foto: KOMPAS.com/Ruly)

Sebenarnya GM EV1 hanya segelintir dari sekian banyak produsen kendaraan yang mencoba peruntungan memproduksi mobil listrik, Toyota RAV pun ada yang versi listrik yang disebut RAV4-EV. Honda, Nissan, Chrysler pun sudah mencoba, dan semua berakhir dengan alasan sama: EFISIENSI yang menjadi pertimbangan!

Sampai pada tahun 2003 didirikan Tesla di Palo Alto, California. Tesla mengubah mindset masyarakat mengenai mobil listrik yang tidak efisien dengan meluncurkan mobil listrik teknologi canggih yang sanggup menempuh jarak lebih dari 300 km dalam sekali isi baterai hingga penuh.

Urusan efisiensi bisa diselesaikan dengan membuat body/ sasis kendaraan dari material berbahan ringan. Teknologi canggih sekelas pesawat pun disematkan pada semua model Tesla, yaitu sistem auto pilot!

Mobil listrik di Indonesia

Di tanah air BMW memproduksi mobil full electric, yaitu BMW i3. Selain BMW, tentu saja Tesla sebagai pelopor mobil listrik dan sebagai pemain baru di pasar otomotif ikut jualan. Bukan hanya dua merk itu, bahkan Smart pun juga meramaikan pasar mobil listrik tanah air.

Masalahnya sampai disini adalah kendala harga mobil listrik yang mahal, terbatasnya stasiun pengisian kendaraan listrik umum. Sejauh ini PLN baru membangun sebanyak 21 SPKLU yang tersebar di sejumlah kota-kota besar pulau Jawa dan Bali. Hal inilah yang menjadikan mobil listrik hanya diminati di kota-kota besar. 

Meski dari listrik rumah bisa juga diisi, masalahnya kadang yang jadi kendala kalau kita berpergian keluar kota. Walau pun daya jangkau mobil listrik sekali isi (penuh) bisa diatas 300 kilometer.

Foto : SPKLU di Jakarta. (Sumber: CNN Indonesia)
Foto : SPKLU di Jakarta. (Sumber: CNN Indonesia)
Okelah, soal harga bagi sebagian orang bukan masalah besar, toh selain merk 'mahal' yang saya tulis diatas, toh ada Hyundai yang menyerang dengan jurus 'mobil listrik murah' dengan meluncurkan Hyundai Kona electric dan Hyundai Ionic. 

Dan saya yakin, produsen lain pun tak akan tinggal diam, terutama pemain besar dari Jepang macam Toyota, Honda, Nissan. 

Toh sekarang mereka sudah mengawali dengan jualan mobil Hibrid, sebagai langkah awal pada masa peralihan antara mobil konvensional ke mobil elektrik. Karena yang paling memungkinkan untuk dimiliki tanpa harus repot nge-charge baterai ya mobil hibrid. 

Hal-hal tersebut diatas yang menjadikan keberadaan mobil listrik masih sangat terbatas. Tapi seiring berjalannya waktu, ketika stasiun PKLU ( pengisian Kendaraan Listrik Umum) sudah tersebar, saya yakin, kendaraan listrik akan menggantikan mobil dengan sistem pembakaran dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun