Pas jaman SD atau SMP gitu saya dapat pelajaran bahasa Indonesia. Macam-macam yang kami pelajari waktu itu. Salah satunya peribahasa. Paling banyak peribahasa Melayu. Karena selain para pujangga lada jaman dahulu kebanyakan dati Melayu, bahasa dasar bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu dengan unsur dari bahasa lainnya yang sudah disesuaikan.
Balik ke masalah bahasa, dulu ada peribahasa Melayu Tong kosong nyaring bunyinya, banyak omong tak ada gunanya.
Nurut opini pribadi saya, nggak gitu-gitu amat deh. Artinya tidak semua orang yang banyak omong nggak berguna.
Yang nggak berguna adalah orang yang banyak omong, yang diomongin kejelekan orang lain. Itu baru useless.
Nurut saya sekarang orang pintar harus banyak omong. Iya, harus!
Supaya ilmunya bisa ditransformasikan kepada yang lain. Kalau orang pintar diem, maka dia nggak berguna. Orang pintar yang diam, adalah orang pintar yang pelit. Karena nggak mau bagi-bagi ilmu.
Bagi saya, yang harusnya diem adalah orang yang pengin menimba ilmu lagi ( saya nggak pernah ngatain orang 'bego', karena nggak ada orang bego di dunia ini)
Kedua, tong yang berguna ya tong yang kosong itu. Bukankah kalau kosong bisa kita isi. Nah, kalau tong itu ada isinya, mau kita pakai apa coba?
Jadi?
Tong kosong banyak manfaatnya!!! Peribahasa baru