Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Admin Publikasi Humas dan TPL MTsN 3 Hulu Sungai Selatan

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Senyap, Rindang, dan Sebatang Kisah di Jantung Hulu Sungai Selatan

12 Oktober 2025   17:07 Diperbarui: 12 Oktober 2025   17:07 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di sekitaran Pakuan Pematang, Desa Bamban Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten HSS. (Foto : Akhmad Husaini)

Ada fase kering, fase sepi, fase di mana kita harus berdiri sendiri, kokoh dengan akar yang menghujam bumi, meski tanpa mahkota yang indah. 

Di tengah kesendiriannya, ia tetap memiliki fungsi : sebagai penanda, sebagai peneduh bagi mereka yang melintas, dan sebagai tempat bertumpu bagi tanaman liar yang merambat. Bahkan dalam ketelanjangan, ia tetap bermanfaat. 

Saat saya kembali melanjutkan perjalanan, perasaan hangat membuncah. Kehangatan itu bukan hanya karena cuaca, tapi karena sapa akrab dan senyum tulus dari warga desa yang saya temui. 

Tatapan santun dan keramahan mereka seolah menjadi 'daun' baru yang menutupi ranting-ranting kering di jiwa yang kadang lelah. Inilah esensi Angkinang : perpaduan sempurna antara alam yang menenangkan dan hati manusia yang menghangatkan. 

Perjalanan singkat ini mengajarkan saya bahwa cinta sejati terletak pada kemampuan kita untuk melihat keindahan bahkan dalam hal yang kering dan sunyi. 

Pohon itu, Dusun Pakuan Pematang ini, adalah pengingat bahwa di setiap kepingan tanah yang kita pijak, selalu ada kisah yang menunggu untuk direnungi. Terima kasih, Kabupaten HSS. Engkau adalah sumber ketenangan yang tak pernah kering. (ahu)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun