Saat saya berdiri di sana, saya bisa mendengar monolog masa depan. Jalan paving block ini bukan sekadar batu; ia adalah lintasan mimpi. Di atasnya, kaki-kaki mungil itu akan membawa bekal ilmu, harapan orang tua, dan cita-cita setinggi langit.Â
Di bawah atap teras yang kini lengang, sebentar lagi akan terdengar sapaan hormat, bisik-bisik rahasia, dan tawa renyah yang akan menjadi melodi harian. Keheningan ini mengajarkan sebuah makna mendalam: pendidikan dimulai dari sebuah persiapan yang sunyi.Â
Setiap sudut yang bersih, setiap tanaman yang terawat, dan setiap pintu yang masih tertutup rapat, adalah cerminan dari hati yang siap menyambut, mengajar, dan membimbing.Â
Foto ini bukan hanya tentang pemandangan fisik MTsN 3 HSS, melainkan tentang jeda sebelum sebuah karya besar dimulai.Â
Ia adalah tarikan napas panjang sebelum lonceng berbunyi, momen hening yang memuat semua doa dan harapan. Saya menarik napas dalam-dalam, menghirup aroma tanah basah dan daun pagi. Saya siap.Â
Halaman yang sunyi ini telah mengisi kembali energi saya, mengingatkan bahwa di balik keheningan, ada sebuah tanggung jawab suci yang menanti. Mari, kita sambut hari, sambut ilmu, dan sambut masa depan. (ahu)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI