Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Admin Publikasi Humas dan TPL MTsN 3 Hulu Sungai Selatan

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sebuah Catatan Singkat Perjalanan Ziarah dan Silaturrahmi di Kalimantan Selatan

29 Agustus 2025   22:27 Diperbarui: 29 Agustus 2025   22:27 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Datu Qabul di sekitaran Margasari, Kabupaten Tapin, satu tempat yang kami ziarahi. (Foto : Akhmad Husaini)

Belum lama tadi, saya dan seorang teman melakukan perjalanan kecil dengan sepeda motor. Tujuan kami sederhana tapi bermakna : ziarah dan silaturrahmi ke makam para Ulama dan Aulia Allah di Kalimantan Selatan, serta singgah di beberapa masjid bersejarah.

Perjalanan ini dimulai dari rumah saya di sekitaran RT 1 Desa Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Pagi itu, cuaca cerah dan jalanan cukup lengang. Dengan niat baik dan hati yang ringan, kami mulai menyusuri jalan. 

Tempat pertama yang kami tuju adalah Makam Datu Qabul di Margasari, Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin. Lokasinya cukup tenang, dikelilingi pepohonan, menghadirkan suasana yang sejuk dan teduh. 

Kami membaca doa dan mengirimkan Surah Al Fatihah untuk beliau. Ini adalah awal yang baik, membuat hati terasa lapang. 

Setelah dari Kabupaten Tapin, kami melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Barito Kuala, tepatnya di kota Marabahan, untuk berziarah ke Makam Syekh Abdussamad. 

Lokasi ini memberi kesan tersendiri karena jaraknya cukup jauh dan kami harus melintasi berbagai kondisi jalan. Namun, setibanya di sana, suasana tenang makam dan wibawa nama besar beliau membuat lelah kami terbayar.

Setelah dari dari Marabahan, kami menuju Kota Banjarmasin untuk ziarah ke Makam KH Ahmad Zuhdiannor atau Guru Zuhdi, salah satu ulama kharismatik yang sangat dikenal di Kalimantan Selatan. Di lokasi makam, banyak peziarah datang dengan niat yang sama. 

Usai ziarah, kami melanjutkan dengan shalat di Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Masjid besar ini memang selalu terasa megah dan khusyuk, apalagi saat kita masuk setelah perjalanan jauh. Rasanya seperti diisi ulang, tenaga, hati, dan pikiran. 

Kami lanjut menuju Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan,  Kota Banjarbaru dan sempat singgah di Masjid Agung Al Munawwarah, masjid utama kota yang tampak modern namun tetap memberi nuansa religius yang kuat. 

Setelah itu, kami meluncur ke Martapura, Kabupaten Banjar, untuk ziarah ke Makam KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul. Tempat ini selalu ramai dengan peziarah. 

Tak hanya dari Kalsel, tapi juga dari luar daerah. Kami ikut membaca doa dan duduk beberapa saat di sekitar area makam. Suasananya menenangkan, bahkan sulit digambarkan dengan kata-kata. 

Sebelum pulang menuju Angkinang Selatan, kami menyempatkan diri ke Danau Salak, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar. untuk ziarah ke Makam Pangeran Sukarama, salah satu tokoh penting dalam sejarah Banjar. Lokasinya cukup jauh dan kami sempat khawatir karena hari mulai gelap, tapi akhirnya sampai juga. 

Setelah selesai, kami memutuskan untuk langsung pulang karena malam segera tiba dan badan sudah mulai lelah. Perjalanan ini mungkin tidak lama, tidak pula jauh menurut standar petualangan besar. Tapi bagi kami, ini adalah perjalanan hati. 

Menyusuri jejak para Ulama / Aulia Allah dengan niat mencari keberkahan dan ketenangan. Di tengah hiruk pikuk kehidupan, kadang yang kita butuhkan bukan liburan mahal atau mewah. 

Cukup motor, teman seperjalanan, dan niat yang lurus, itu sudah cukup untuk membuat hati terasa penuh. Semoga perjalanan ini membawa manfaat, bukan hanya untuk kami yang melangkah, tapi juga untuk siapa pun yang membaca catatan ini. (ahu)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun