Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Perlukah Pemberi Semangat dalam Menulis ?

24 Agustus 2018   09:31 Diperbarui: 24 Agustus 2018   09:50 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Perlukah penulis itu diberi semangat? Bagi saya jawabannya sangat perlu sekali, karena menjadi pemantik untuk tetap eksis berkarya lewat tulisan. Para pemberi semangat itu bisa teman dekat, keluarga dan rekan sepekerjaan, baik di dunia nyata, maupun dunia maya.

Sejak menekuni dunia tulis menulis waktu duduk dibangku Kelas II Aliyah, hingga sekarang, Alhamdulillah tulisan saya sudah tak terhitung dihasilkan. Baik itu cerpen, puisi, berita, dsb. Tulisan-tulisan itu hadir berkat adanya beberapa hal, salah satunya karena adanya para pemberi semangat.

Sekarang di era serba digital, mau tak mau saya harus ikut perubahan. Kalau dulu kirim tulisan ke surat kabar, sekarang bisa di media online, blog dan media sosial seperti facebook. Tahun 2014 dan 2015 merupakan tahun- tahun kebanggaan, karena saya bisa berhasil membawa MTsN 3 HSS bisa berprestasi.

MTsN 3 HSS merupakan tempat saya bekerja, menjadi madrasah terbaik di Kalimantan Selatan, soal pengiriman berita kegiatan madrasah di website Kanwil Kemenag Kalsel. Hasilnya diganjar dengan piagam penghargaan yang diserahkan oleh orang nomor satu di Kalsel.

Sekarang saya ingin kembali mengulanginya. Jadi perlu orang yang memberi semangat saya dalam menulis. Alhamdulillah kini muncul sang penyemangat itu. Buktinya setiap tulisan saya posting di facebook, ia selalu me - like bahkan selanjutnya memberi komentar. Hal ini tentu membuat hati saya senang.

Ia selalu memperhatikan saya, bahkan ia -teman akrab di facebook itu - setiap ada info lomba puisi, selalu mengirimi saya infonya lewat mesengger maupun WA. Saling belajar dalam menekuni dunia kepenulisan, tak ada guru atau murid, semua sama. Tarima kasih gasan pian nang mambuat ulun tatap samangat manulis sampai wayahini. (ahu)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun