Menerpa jejak perhamparan butuh waktu lama
remang bayang senang telah meringan
sangka perhatian bangga kelembutan menuntut
bangga tegas lusuh hanyut kenduri akut
pahit liur mesti kau rasakan
apakah ada puisi seharga puluhan juta rupiah itu
Mengintip dari balik jendela rumah
sepenggal kisah menentang lerai sendu
bagai sekelumit kehidupan dalam kemenangan
kau beri peluang tegas untuk hal itu
aku terbiasa dengan kerusakan jalan yang nyata
beberapa titik jalan yang rusak menyusahkan orang
seperti pernah kau ungkapkan dulu aku mengerti
Membelai lembut senyawa tampak berseri
dalam rajut prahara nalar tertatih
aku dan dia satu ikatan yang pasti
kesan dinamis menumpu arus gemulai
tata guna rempah mengerti berpijak tegas
tertanam melati sahaja seru menderu
Jengah membentur cakrawala tegas simpati
kau pasti beli itu dengan keuangan yang banyak
celah kosong membentang hanyut pertapa layak
tikam kondusif berperi pengaruh pijak
salami aku dengan kenangan yang tinggi
bingkai pengaruh diri melampaui ambisi
Kandangan, 4 Februari 2018