Mohon tunggu...
Muh Husain Salam
Muh Husain Salam Mohon Tunggu... Auditor - Anonim

Aku Bergerak Maka Aku Ada

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Perubahan Gaya Industri Revolusi 4.0

7 Mei 2019   02:51 Diperbarui: 7 Mei 2019   03:02 5686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seiring bertambahnya umur bumi dan berkembangnya berbagai teknologi muncul sebuah gagasan baru yaitu revolusi 4.0. Kehadiran revolusi industri ini tidak dapat dielakkan dari kehidupan manusia. Meskipun konsepnya masih belum tersebar luas, namun diperkirakan berpotensi merubah berbagai aspek kehidupan manusia. 

Ciri mendasar dari model Industri 4.0 adalah kombinasi dari beberapa perkembangan teknologi terbaru seperti sistem, teknologi informasi dan komunikasi, jaringan komunikasi, big data dan cloud computing, simulasi serta peralatan yang dikembangkan untuk kemudahan interaksi manusia dengan komputer. 

Konsep industri 4.0 menjanjikan keuntungan bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur. Seperti adanya fleksibilitas proses produksi, peningkatan kualitas produk, kecepatan dalam proses produsi maupun pengiriman produk, pengambilan keputusan berdasarkan data, dan kedekatan dengan pelanggan lebih baik.

Revolusi industri 4.0 pertama kali diperkenalkan oleh seorang pakar ekonomi dunia berasal dari jerman, pendiri sekaligus menjabat sebagai ketua Word Economic Forum (WEF). 

Dalam buku karangan beliau yang berjudul "The Fourth Industrial Revolution" disebutkan bahwa dunia telah mengalami empat proses tahapan revolusi, yaitu, pertama revolusi industri 1.0 yang terjadi pada abad 18 dimana ditemukan mesin uap untuk membantu proses produksi. 

Kedua,  revolusi industri 2.0 yang terjadi pada abad 19-20 dengan adanya pemakaian listrik sehingga pada fase ini banyak ditemukan berbagai penemuan, seperti lampu, televisi, mesin telegraf dan lain sebagainya

Ketiga, muncul revolusi industri 3.0 yang ditandai dengan adanya pemakaian computer sebagai alat untuk mempermudah pekerjaan, mengubah pola relasi dan komunikasi masyarakat kontemporer, revolusi ini mengedepankan sisi real time. 

Keempat, adanya terobosan  revolusi 4.0 yang dimulai pada tahun 2010 an melalui rekaya intelegensia dan internet of thing. Dalam revolusi industry ini segala bentuk teknologi komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya dalam penggunaanya. Revolusi industri 4.0 banyak mengalami perubahan besar, tidak hanya terkait proses produksi tetapi juga mempengaruhi rantai industri sendiri.

Bersaing dalam dunia global melalui percepatan implementasi industri 4.0. Angela Merkel (2014, dalam Prasetyo dan Sutopo, 2018) berpendapat bahwa Industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional. Schlechtendahl, dkk (2015, dalam Ibid). 

Sehingga saat ini, kementerian industry giat  merancang roadmap dari industry 4.0 dimana roadmap tersebut terbagi menjadi lima bagian: tekstil, otomotif, elektronik, kimia, makanan dan minuman. Lima hal ini yang akan menjadi fokus implementasi dalam mencapai industri 4.0. melalui kerjasama antara berbagai elemen pemerintah seperti kementerian industry, kementerian ketenagakerjaan, dan kementerian Pendidikan dan budaya bersinergi dalam mengupayakan proses adapatasi menghadapi revolusi industry 4.0 dengan meningkatkan sumber daya manusia melalui metode link and match antara Pendidikan dengan industri.

Saat ini, kementerian perindustrian telah mencanangkan empat langkah strategis dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Pertama, mendorong dan memotivasi tenaga kerja di Indonesia untuk selalu meningkatkan kuantitas dan keterampilannya, terutama dalam penggunaan teknologi internet dalam bidang industry. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun