Mohon tunggu...
Hurriyatuddaraini
Hurriyatuddaraini Mohon Tunggu... Lainnya - Bersama keluarga

Menulis untuk kesehatan jiwa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cita-cita Keluarga Muslim

28 Maret 2021   19:56 Diperbarui: 28 Maret 2021   20:10 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai keluarga muslim, penting untuk menentukan prioritas dalam membangun rumah tangga.

Prioritas pertama yang harus kita raih dalam membangun keluarga adalah rida dari Allah Swt. Karena, jika kita sudah mendapat rida dari-Nya, maka cita-cita untuk mewujudkan keluarga yang bervisi-misi akhirat, menjadi lebih mudah untuk diwujudkan. Nah, untuk menggapai cita-cita tersebut, diperlukan komitmen dan peran yang melibatkan seluruh anggota keluarga.

Berikut ini adalah beberapa visi dan misi keluarga muslim;

1. Berkumpul Bersama di Surga

Ini sudah pasti menjadi tujuan utama dari setiap muslim. Setiap hamba-Nya yang beriman, tentu saja tujuan tertingginya adalah masuk surga, begitu juga sasaran dari jenjang pernikahan.

"Dan orang-orang yang beriman, anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keadaan beriman, kami hubungkan anak cucu mereka (di surga)"
Qs. At-thuur 21.
Ayat ini memahamkan kepada kita bahwa, untuk dapat bersatu di jannah-Nya kelak, kita harus menyamakan visi dan misi keimanan dulu. Karena, kebersamaan dalam surga adalah kenikmatan hakiki yang ingin kita raih bersama.

Namun, perlu digaris bawahi adalah, jika salah seorang di keluarga kita tidak memiliki visi dan misi yang sama bahkan cenderung melenceng dari aturan-Nya, maka nanti di sana kita akan menempati tempat yang berbeda. Seperti yang terjadi pada keluarga Nabi Nuh. Nabi Nuh berusaha mendidik dan mengajarkan keimanan pada anak dan istrinya, tetapi mereka memilih jalan lain dan mengingkarinya, sehingga kelak di surga mereka tidak bisa berkumpul. Na'udzubillahi mindzalik.

2. Terbebas dari Api Neraka

Dalam surah At-Tahrim: 6, dengan tegas Allah memperingatkan;
"Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia"

Ayat diatas berisi perintah Allah kepada kita untuk melindungi diri dari api neraka. Karena sejatinya, indikator suksesnya seseorang di akhirat adalah ketika ia mampu membawa seluruh keluarga ke surga. Tentu saja berbanding terbalik jika dibandingkan dengan indikator sukses duniawi. Di dunia, kita akan dianggap sukses jika hidup bergelimang dengan kemewahan harta. Jika memang harta menjadi salah satu indikator kesuksesan, maka Qarun adalah orang paling sukses.

3. Menghasilkan generasi rabbani, generasi yang meninggikan kalimat Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun