Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Cita-cita Keluarga Muslim

28 Maret 2021   19:56 Diperbarui: 28 Maret 2021   20:10 1484 1
Namun, perlu digaris bawahi adalah, jika salah seorang di keluarga kita tidak memiliki visi dan misi yang sama bahkan cenderung melenceng dari aturan-Nya, maka nanti di sana kita akan menempati tempat yang berbeda. Seperti yang terjadi pada keluarga Nabi Nuh. Nabi Nuh berusaha mendidik dan mengajarkan keimanan pada anak dan istrinya, tetapi mereka memilih jalan lain dan mengingkarinya, sehingga kelak di surga mereka tidak bisa berkumpul. Na'udzubillahi mindzalik.

2. Terbebas dari Api Neraka

Dalam surah At-Tahrim: 6, dengan tegas Allah memperingatkan;
"Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia"

Ayat diatas berisi perintah Allah kepada kita untuk melindungi diri dari api neraka. Karena sejatinya, indikator suksesnya seseorang di akhirat adalah ketika ia mampu membawa seluruh keluarga ke surga. Tentu saja berbanding terbalik jika dibandingkan dengan indikator sukses duniawi. Di dunia, kita akan dianggap sukses jika hidup bergelimang dengan kemewahan harta. Jika memang harta menjadi salah satu indikator kesuksesan, maka Qarun adalah orang paling sukses.

3. Menghasilkan generasi rabbani, generasi yang meninggikan kalimat Allah SWT.

Dalam mewujudkan visi agar berkumpul di surga, tentu kita harus punya misi  terlebih dahulu untuk membentuk generasi kita menjadi generasi yang rabbani. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun