Kehidupan Pak Triyanto (55), warga Dukuh Kolekan, Desa Beku, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, kembali mendapatkan secercah harapan. Setelah sebelumnya dilakukan asesmen oleh SOLOPEDULI pada bulan lalu, kini SOLOPEDULI menyalurkan santunan kesehatan kaki palsu untuk Pak Triyanto, Selasa (08/07/2025).
Santunan ini diberikan sebagai upaya mendukung pemulihan mobilitas dan meningkatkan semangat hidup Pak Triyanto yang sebelumnya mengalami amputasi kaki akibat komplikasi penyakit diabetes.
Sejak kaki kirinya diamputasi akibat komplikasi diabetes pada Maret 2025 lalu, kesehariannya berubah drastis. Pria yang dulunya aktif bekerja sebagai sopir angkutan barang itu kini harus menjalani hidup dengan dua kruk, kehilangan pekerjaan, dan menggantungkan hidup pada belas kasih keluarga serta tetangga.
Namun, takdir mulai membukakan pintu harapan baru baginya. Melalui program Santunan Kesehatan SOLOPEDULI, Pak Triyanto akhirnya mendapatkan santunan kaki palsu yang selama ini hanya bisa ia bayangkan dalam doa. Santunan ini menjadi titik balik penting dalam perjuangannya untuk kembali mandiri.
Perjalanan menuju harapan tersebut bukanlah proses instan. Pak Triyanto menjalani tahapan panjang dalam pembuatan kaki palsunya. Dimulai dari pemeriksaan awal dan konsultasi, dilanjutkan dengan pencetakan gips untuk mendapatkan ukuran kaki yang presisi. Proses dilanjutkan dengan pembuatan model positif, pembentukan soket, dan penyesuaian serta pemasangan kaki palsu.
Tak berhenti di situ, ia juga melalui tahapan desensitisasi, yakni pemberian rangsangan untuk mencegah iritasi pada kulit akibat gesekan dengan kaki buatan. Kemudian, Pak Triyanto mengikuti latihan dan adaptasi agar tubuhnya bisa berfungsi secara optimal dengan alat bantu tersebut.
Seluruh proses ini ditemani langsung oleh tim program SOLOPEDULI. Razky, salah satu staf program yang mendampingi dari awal, turut mengantar Pak Triyanto ke tempat pembuatan kaki palsu Bangkit Kaki Palsu, yang berlokasi di Jl. Klewer Indah, Dusun II, Karangduren, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali.
"Kami berkomitmen untuk tidak hanya memberikan santunan, tetapi juga memastikan proses pembuatan kaki palsu berjalan maksimal dan sesuai dengan kebutuhan Pak Triyanto. Kami akan memantau seluruh tahapan sampai beliau benar-benar siap menggunakannya," ujar Razky.
"Proses pembuatan kaki palsu ini berlangsung selama dua minggu, dan akan kami pastikan tahapan benar benar selesai," imbuh Razky.