Ambon, INFO_PAS --- Dalam rangka mewujudkan pembinaan kemandirian, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ambon terus berinovasi dalam mengembangkan potensi anak binaan. Pada Rabu (17/10), kegiatan pembinaan menampilkan keterampilan anak binaan dalam menyajikan berbagai varian kopi berkualitas di gerai kecil bernama "Palasi Coffee", hasil dari kegiatan kuliner berupa pemberian teori dan praktik cara membuat kopi yang baik dan benar oleh SMK Negeri 5 Ambon.
Setelah mengikuti pelatihan tersebut, hari ini anak binaan mulai menerapkan pengetahuan mereka dengan menyajikan hasil racikan sendiri di Palasi Coffee. Kegiatan ini menjadi langkah nyata LPKA Ambon dalam memberikan pembinaan yang produktif dan berorientasi pada pengembangan keterampilan wirausaha.
Kepala LPKA Kelas II Ambon, Kurniawan Wawondos, menyampaikan bahwa pembinaan ini merupakan bentuk dukungan terhadap 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya Poin 4: Penguatan dan Peningkatan Pendayagunaan Warga Binaan untuk Menghasilkan Produk UMKM.
"Kami memberikan wadah agar anak binaan tidak hanya mendapat pembinaan kepribadian, tetapi juga kemandirian yang bernilai ekonomi. Palasi Coffee menjadi contoh nyata hasil pembinaan yang positif," ujar Kurniawan.
Kasi Pembinaan, Astrid Fifi Handayani, menambahkan bahwa kegiatan ini menumbuhkan semangat dan tanggung jawab anak binaan.
"Anak-anak sangat antusias mempraktikkan teori yang mereka dapat dari SMK Negeri 5 Ambon. Kami berharap keterampilan ini menjadi bekal berharga bagi mereka setelah bebas nanti," jelas Astrid.
Kopi hasil racikan anak binaan disukai banyak pihak, tidak hanya dinikmati oleh jajaran pegawai LPKA Ambon, tetapi juga menerima pesanan dari Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Maluku serta beberapa UPT Pemasyarakatan se-Kota Ambon.
Salah satu pelanggan, Zadrak Rupilu, pegawai Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Maluku, mengungkapkan apresiasinya.
"Kopi buatan anak-anak LPKA Ambon luar biasa. Aromanya khas dan rasanya seimbang. Ini bukti nyata bahwa pembinaan mereka berhasil," tuturnya.
Sementara itu, salah satu anak binaan berinisial R menyampaikan rasa bangga dapat ikut serta.
