Mohon tunggu...
Humas Lapas Nirbaya
Humas Lapas Nirbaya Mohon Tunggu... Mewujudkan Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya Sebagai pusat re-integrasi sosial yang humanis,profesional,dan berwawasan lingkungan guna menciptakan masyarakat yang aman,sejahtera dan berkeadilan

Lapas Nirbaya Bangkit Kembali guys, Pada Zaman dahulu Kala Penjara Nirbaya didirikan oleh Hindia Belanda Tahun 1912 dengan kapasitas 750 orang dan ditutup oleh Pemerintah Indonesia tahun 1986, Lapas Nirbaya dibangun kembali oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI tahun 2022 dan Sekarang Merupakan Lapas Minimum Sekurity yang ada di Nusakambangan dengan Kapasitas 288 orang dan berfokus sebagai tempat Re-intergrasi Sosial bagi WBP Kembali Ke Masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kalapas Fakfak Tinjau Ketahanan Pangan dan Produk Mokaf di Lapas Nirbaya

9 Oktober 2025   07:38 Diperbarui: 9 Oktober 2025   07:38 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CILACAP -- Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Fakfak, Muhammad Kurnia, bersama jajarannya melakukan kunjungan kerja ke Lapas Minimum Nirbaya Nusakambangan. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung perkembangan program ketahanan pangan serta meninjau produk unggulan Lapas Nirbaya berupa tepung mokaf (Modified Cassava Flour) yang dihasilkan melalui kegiatan pembinaan kemandirian warga binaan. Selasa (07/10/2025).
Rombongan disambut hangat oleh Kalapas Minimum Nirbaya Nusakambangan, Helmi Najih, beserta jajaran pejabat struktural. Dalam kesempatan tersebut, rombongan diajak meninjau area pertanian, perkebunan, serta unit produksi tepung mokaf yang menjadi salah satu inovasi unggulan Lapas Nirbaya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

"Kami sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Lapas Minimum Nirbaya. Program ketahanan pangan dan pengolahan tepung mokaf ini merupakan bentuk nyata kemandirian Pemasyarakatan yang memberikan manfaat besar, baik bagi warga binaan maupun masyarakat luas," ujar Kalapas Kelas IIB Fakfak, Muhammad Kurnia.

Sementara itu, Kalapas Minimum Nirbaya Nusakambangan, Helmi Najih, menyampaikan bahwa pengembangan tepung mokaf menjadi bagian penting dari upaya pembinaan berbasis produktivitas dan pemberdayaan warga binaan.

"Melalui kegiatan produksi tepung mokaf, kami tidak hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan praktis agar siap mandiri setelah bebas nanti," ungkap Helmi Najih.

Humas Labaya
Humas Labaya
Kunjungan berlangsung dalam suasana akrab dan penuh semangat berbagi pengalaman. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama di depan gerbang utama Lapas Minimum Nirbaya Nusakambangan sebagai simbol sinergi dan komitmen bersama dalam mewujudkan Pemasyarakatan yang Produktif, Mandiri, dan Inovatif

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun