Mohon tunggu...
humam ms7
humam ms7 Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bermanfaat boleh dimanfaatkan jangn

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Santri dalam Membangun Nasionalisme Religius di Tengah Globalisasi Budaya

15 Oktober 2025   12:01 Diperbarui: 15 Oktober 2025   12:01 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Santri digital adalah wajah baru perjuangan kebangsaan. Mereka berjuang bukan lagi dengan bambu runcing, tetapi dengan pena, kamera, dan jaringan internet. Mereka mengedukasi masyarakat dengan cara yang kreatif, tapi tetap berpijak pada nilai moral pesantren.

---

Refleksi: Menjadi Santri yang Global dan Nasionalis

Sebagai generasi yang tumbuh di tengah perubahan cepat, santri harus menyiapkan diri menjadi insan global tanpa kehilangan keindonesiaannya. Menjadi santri global bukan berarti meninggalkan kitab kuning, tetapi menafsirkan ulang ajarannya dalam konteks kekinian.

Santri yang nasionalis tidak hanya mengibarkan bendera merah putih pada 17 Agustus, tapi juga menunjukkan loyalitasnya kepada bangsa melalui kerja nyata --- mengajar di desa, memberdayakan masyarakat, dan menjaga harmoni antarumat beragama.

Dalam pandangan saya, nasionalisme religius santri adalah modal besar bangsa ini untuk menghadapi krisis nilai. Di saat banyak generasi muda kehilangan arah, santri menawarkan teladan integritas dan keikhlasan. Mereka membuktikan bahwa cinta tanah air tidak harus diteriakkan dengan slogan, tapi bisa diwujudkan melalui pengabdian dan ilmu yang bermanfaat.

---

PENUTUP

Menjadi santri hari ini berarti memikul dua tanggung jawab besar: menjaga agama dan membangun bangsa. Dua hal itu tidak bisa dipisahkan, karena keduanya lahir dari sumber nilai yang sama --- cinta kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia.

Dalam arus globalisasi yang serba cepat dan materialistik, santri mengingatkan kita untuk berhenti sejenak, menundukkan hati, dan bertanya: ke mana arah bangsa ini jika nilai moral dan spiritual ditinggalkan?

Jawabannya jelas: bangsa ini akan kehilangan jiwanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun