Mohon tunggu...
Huda Pratama
Huda Pratama Mohon Tunggu... Petani - Pejuang Petani Muda

seorang yang hanya ingin terus berjalan dan bergerak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasca Pandemi, Mahasiswa KKN BTV Universitas Jember Memberikan Stimulus Program Pengembangan UMKM di Desa

5 September 2021   22:17 Diperbarui: 5 September 2021   22:22 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karena itu, masyarakat desa yang berada dikawasan perkebunan cenderung lebih mematuhi aturan perusahaan dibandingkan pemerintah desa. Kondisi tersebut seolah menimbulkan "Dualisme Kepemimpinan". Kondisi tersebut menjadikan permasalahan tersendiri bagi pola pemerintahan desa. 

Kondisi Desa Perkebunan Sei Bejangkar didominasi oleh wilayah persawahan, karena sebanyak 35% dari total profesi masyarakat desa yaitu sebagai petani padi. 

Selain itu, sebanyak 25% masyarakat berprofesi sebagai karyawan swasta, 15% berprofesi sebagai peternak, 10% berprofesi sebagai pedagang, 6% berporfesi sebagai PNS/TNI/POLRI, 5% berprofesi sebagai tukang bangunan, dan 4% memiliki jenis profesi lainya. 

Selain tingkat ekonomi masyarakat Desa Perkebunan Sei Bejangkar juga bersumber dari pengembangan UMKN pengolahan Keripik Pisang Gosong. 

Pelaksana usaha tersebut dilakukan oleh ibu rumah tangga sebagai pendapatan tambahan rumah tangga. Saat ini tercatat terdapat 9 UMKM yang telah aktif melakukan produksi Keripik Pisang Gosong dan tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB).

Iklim usaha terhadap penjualan Keripik Pisang Gosong saat ini mengalami kendala yang cukup siginifikan. Sejak Covid 19 memasuki Indonesia, secara perlahan faktor eksternal berpengaruh pada produktifitas UMKM. 

Berbagai kebijakan pembatasan yang diberlakukan mempengaruhi distribusi, selain itu meningkatnya harga bahan baku juga tidak dapat terhindarkan. 

Seperti halnya terjadi pada UMKM Keripik Pisang Gosong, UMKM cukup merasakan meningkatnya harga bahan baku seperti pisang dan minyak goreng, dan menurunnya pendapatan masyarakat yang berakibat pada menurunnya permintaan Keripik Pisang Gosong. 

Kondisi internal usaha juga masih memiliki kekurangan seperti belum memiliki mitra tetap penjualan, belum memiliki brand, sistem pemasaran yang masih sederhana dan belum memiliki standar, dan belum adanya peran inovasi sebagai upaya perbaikan pasar. Biasanya penjualan hanya mengandalkan pelanggan yang sudah pernah memesan menghubungi kembali tanpa adanya standar penawaran yang berkelanjutan. 

Apabila pelanggan lama masih memiliki stok dan belum ada pemesanan, maka produksi juga mengalami penurunan. Dampak tersebut sangat dirasakan oleh UMKM, karena menurunya pendapatan usaha berakibat pada menurunnya pendapatan tambahan keluarga. Bahkan juga terdapat UMKM yang tidak lagi melakukan produksi akibat ketidaksanggupan menahan situasi yang ada.

Permasalahan yang dirasakan oleh UMKM harus ditanggapi secaraKondisi Desa Perkebunan Sei Bejangkar didominasi oleh wilayah persawahan, karena sebanyak 35% dari total profesi masyarakat desa yaitu sebagai petani padi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun