Membahas budget atau biaya yang harus kita bayar untuk jasa influencer itu beragam.
Ada kelas influencer yang merasa senang dengan kerja sama barter dengan produk. Misalnya dia senang dengan brand tersebut dan sering gunakan, atau dia cocok dengan brand value.
Saya sendiri juga senang menerima kerja sama brand yang menawarkan barter produk apabila saya merasakan brand valuenya menarik.
Langkah yang dilakukan oleh influencer adalah melakukan foto atau video produk yang dikemas secara menarik untuk bantu promosikan lewat media sosialnya.
Tidak semua influencer pun senang dengan produk yang ditawarkan apabila mereka merasa tidak puas atau kurang suka dengan kualitas produknya.
Balik lagi bicara harga, tentunya kalian bisa cocokkan terlebih dahulu dengan budget marketing yang sudah ada. Harganya mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.
Jelas Diawal
Dalam sebuah kerja sama, tentunya yang diperlukan adalah akad yang jelas. Sama halnya bekerja sama dengan influencer, pihak brand dan pemilik bisnis UMKM harus terlebih dahulu membuat syarat kerja yang jelas agar memudahkan influencer untuk menyelesaikan kewajiban.
Misalnya di awal nanti apakah influencer perlu datang ke lokasi? Apakah influencer perlu memperagakan cara penggunaan produk. Hingga nantinya konten yang diproduksi harus diposting ke mana saja.
Pemilik brand dan bisnis UMKM juga perlu memberitahu apa saja keunggulan produk, harga, varian, dan lainnya selengkap mungkin. Tujuannya agar influencer pun paham, sebab tidak semua influencer melek literasi digital. Ada yang bekerja asal tugas gugur dan terima uang saja.
Setiap rincian dan keberatan tentunya harus enak di awal supaya tidak saling mencederai janji.
Memilih Influencer yang Tepat
Setiap influencer memiliki gaya dan segmen yang berbeda. Misalnya pemilik brand melihat ada satu influener sedang naik daun, maka dia pun juga ingin memakai jasanya.