Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dua Pasar Tradisional Palembang yang Masih Eksis

2 Maret 2020   11:28 Diperbarui: 3 Maret 2020   03:34 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Buah Temenggung Palembang (Foto: deddyhuang.com)

Sekitar tahun 1950-1960, pembangunan pasar di kota Palembang terus dilakukan. Tujuannya untuk menampung para penjual serta mempermudah warga dari beberapa wilayah untuk berbelanja. Dulunya Pasar 16 ilir Palembang yang berada persis di pinggir Sungai Musi menjadi primadona.

Karena ingin menampung banyak pembeli sehingga munculah beberapa pasar alternatif yang tersebar di beberapa wilayah Palembang. Misalnya seperti Pasar Lingkis yang namanya sekarang Pasar Cinde. 

Namun sayang juga bangunan Pasar Cinde ini sudah dihancurkan, sudah tidak ada jejak yang tersisa. Kemudian, Pasar Kertapati, Lemabang, Kuto, Pasar Buah Temenggung dan Pasar Burung.

Saya suka datang ke pasar tradisional. Biasanya ketika sedang traveling ke luar kota, saya coba sempatkan ke pasar tradisional untuk melihat budaya dan kehidupan orang lokal setempat. Selain itu, pasar tradisional banyak menyediakan kebutuhan sehari-hari mulai dari makanan hingga barang-barang unik.

Kalau kamu lagi traveling ke Palembang, ada dua pasar tradisional yang menarik buat dikunjungi.

Pasar Buah Temenggung

Pasar yang berada di kawasan Jalan Segaran Palembang ini lokasinya agak unik. Berada di balik antara ruko-ruko bangunan tua. Kita tidak tahu kalau di belakangnya ada pasar.

Kalau dibilang apakah Pasar Buah Temenggung ini mayoritas berasal dari kalangan etnis Cina, maka jawabannya belum tentu. Bagi saya pasar ini justru salah satu bentuk harmonis suku karena di dalam pasar setidaknya ada tiga etnis yaitu Cina, Arab dan Palembang asli. 

Masing-masing penjual menawarkan barang jualan ada yang sama namun juga berbeda. Tinggal bagaimana pembeli pandai dalam memilih barang.

Melihat proses giling ikan untuk pempek (Foto: deddyhuang.com)
Melihat proses giling ikan untuk pempek (Foto: deddyhuang.com)
Proses tawar menawar barang pun menjadi keasyikan sendiri di Pasar Buah Temenggung ini. Di dalam Pasar Buah Temenggung ada dua tempat yaitu pasar kering dan pasar basah. 

Untuk yang ingin membeli kebutuhan seperti buah dan makanan bisa ke pasar kering yang berada di bagian agak luar. Sedangkan untuk membeli daging, ikan, ayam, babi dan lainnya bisa ke pasar basah. 

Bumbu masakan lengkap (Foto: deddyhuang.com)
Bumbu masakan lengkap (Foto: deddyhuang.com)
Masing-masing lapak seolah sudah diatur tempatnya. Misalnya ada lapak khusus penjual babi maka tidak berdekatan dengan penjual daging sapi. Pun termasuk kulinernya, kita bisa menjumpai aneka jajanan pasar serta kuliner Palembang seperti pempek, model dan tekwan.

Aktivitas penjual dan pembeli di pasar dimulai dari pukul 05.00 pagi hingga 14.00 siang hari. Namun, kalau jualan sudah habis mereka pun langsung menutup lapak.

Pasar Burung Palembang
Keluar dari pasar buah temenggung, tinggal belok sedikit sudah berjumpa dengan Pasar Burung Palembang. Pasar ini menjadi sarana edukasi bagi anak-anak sekaligus hiburan untuk mengenalkan satwa.

Keunikan dari tempat ini adalah setiap harinya selalu ada penjual hewan seperti burung, ayam, kelinci, ikan, dan hewan lainnya. Namun khusus hari minggu biasanya ruas jalan lebih padat karena menjadi tempat untuk orang-orang berkumpul menyalurkan hobi mereka.

Pasar Burung Palembang (foto : deddyhuang.com)
Pasar Burung Palembang (foto : deddyhuang.com)
Nama pasar ini diambil karena rata-rata paling banyak jenis hewan yang dijual adalah burung, maka dari itu pasar ini dinamakan pasar burung. Pedagang juga bukan hanya dalam kota Palembang saja, tapi ada yang dari luar Palembang seperti dari daerah Ogan Ilir, Ogan komering ulu (OKU) Timur, Musi Banyuasin, Banyuasin. 

Belum lagi daerah dekat sini banyak travel-travel yang cakupannya sekitar daerah Sumatera Selatan, dari mulai travel yang resmi sampai travel gelap (tidak resmi) ada.

Jenis ikan koi hias pun ada (foto : deddyhuang.com)
Jenis ikan koi hias pun ada (foto : deddyhuang.com)
Eksistensi kawasan Pasar Burung 16 Ilir ini memang unik dan masih ada. Di balik cerita sejarah tempat, pasar burung ini memang menjadi tempat rekreasi yang hemat biaya sekaligus mengedukasi. Jadi kalau nantinya kamu lagi jalan-jalan ke Palembang, cobalah buat mampir ke dua lokasi pasar ini untuk melihat aktivitas warga lokal.

***


KOMPAL
KOMPAL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun