Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kelesah Kejahatan Ramadan

6 Mei 2019   20:06 Diperbarui: 6 Mei 2019   20:30 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan (photo : pexels)

Berita 30 puluh tahanan Polresta Palembang kabur dengan cara membobol ventilasi lapas membuat saya bergidik. Foto dan data para tahanan kabur tersebar baik di media online maupun pesan singkat. Peristiwa ini mengingatkan saya pada satu peristiwa kriminal yang saya alami tahun lalu saat Ramadan. Cemas, takut dan trauma.

Kejahatan memang selalu mengintai kita. Setiap 33 menit sekali, satu orang di Sumsel bisa jadi korban kriminalitas. Mulai dari 3C yaitu pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat) dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Ini merupakan fakta yang mengejutkan yang tidak bisa ditutupi. Tindakan preventif ketika ada teman yang datang ke Palembang, saya tidak segan untuk mengingatkan untuk berhati-hati. Sisi lain dari kota Pempek ini memang unik.

Ramadan seharusnya menjadi momen yang syahdu bagi umat muslim. Walaupun saat ini dirasakan dan dilihat justru ada orang muslim yang dengan cueknya saja makan di tempat umum. Kalau kata salah satu teman, menjadi bulan "pemutihan", ya untuk bergerak ke arah lebih baik atau tidak baik. Namun terkadang ketika sudah putih, mudah sekali untuk dikotorkan.

Masuk bulan Ramadan, himbauan mengenai keamanan makin gencar dari pihak kepolisian. Ini terjadi bukan tanpa sebab ketika masuk bulan puasa angka kriminalitas makin naik. Saya ingat ketika kejadian tahun lalu yang terjadi pada saya, satu minggu menjelang lebaran. Pada dua jam setelah kejadian saya, ternyata ada seorang ibu saat sedang sholat di dalam rumahnya disatroni oleh penjahat. Esok siang, saya mendapat kabar ada rumah yang dibobol dan terjadi kembali pada sore harinya. Tiga hari kemudian, sebuah rumah juga dimasuki oleh kelompok perampok dan kebetulan ketahuan oleh salah satu polisi.

Cukup mengerikan memang kasus kriminalitas di Palembang. Makanya sangat bijak sekali selama bulan puasa dan kita beraktivitas untuk tetap waspada. Tidak meninggalkan rumah dalam waktu lama, menyalakan lampu rumah dan teras, ada baiknya memasang CCTV dan berdoa untuk keselamatan.

Kelesah ini menjadikan saya berharap selama bulan Ramadan 2019, angka kriminalitas di Palembang menurun dan orang lebih khusyuk untuk beribadah saja bukan berbuat jahat. Serta tiga puluh orang tahanan yang kabur dari lapas segera menyerahkan diri. Sejatinya, Ramadan menjadi momen perbaikan dari sisi spiritual. Bukan hanya menahan haus dan lapar sepanjang hari karena saya sendiri melihat dengan kepala mata sendiri ketika tetangga depan rumah saya dengan amarahnya membabi buta di bulan puasa.

Karena itu, dalam berpuasa niat menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan. Tanpa niat, puasa tidak sah karena tidak memiliki motif spiritual untuk Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun