Mohon tunggu...
Najwa RahmaSyauqi
Najwa RahmaSyauqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa yang tertarik pada isu-isu sosial dan sedang mengenyam pendidikan di jurusan Bimbingan dan Konseling Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Masalah Traumatik Korban Bullying di Sekolah Jenjang SMP dengan Metode REBT

14 Maret 2024   09:33 Diperbarui: 14 Maret 2024   09:34 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-orang-masyarakat-rakyat-manusia-7929419/gambar

Bullying adalah masalah sosial yang serius di berbagai lembaga pendidikan di seluruh dunia, termasuk di sekolah menengah pertama (SMP). Korban bullying sering kali mengalami dampak psikologis yang merusak, seperti kecemasan, depresi, dan trauma. Karena itu, penting untuk memiliki pendekatan yang efektif dalam menangani masalah ini. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah Terapi Rasional Emotif Behavioral (REBT). Artikel ini akan menjelaskan bagaimana REBT dapat digunakan sebagai metode untuk mengatasi masalah traumatis yang dialami korban bullying di sekolah SMP.

Pengertian Bullying di Sekolah SMP

Bullying adalah perilaku agresif dan berulang yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang memiliki kekuatan atau kelemahan tertentu. Bentuk-bentuk bullying bisa beragam, termasuk penghinaan, ancaman, kekerasan fisik, pengucilan sosial, dan cyberbullying.

Di lingkungan sekolah SMP, bullying sering terjadi karena berbagai alasan, seperti perbedaan fisik, sosial, atau kepercayaan diri. Korban bullying cenderung mengalami tekanan psikologis yang signifikan, yang dapat mengganggu kesejahteraan mental dan emosional mereka.


Pengertian REBT

REBT adalah singkatan dari Rational Emotive Behavior Therapy (Terapi Rasional Emotif Behavioral), yang dikembangkan oleh psikolog Albert Ellis. Pendekatan ini berfokus pada pengenalan dan perubahan pikiran irasional yang menyebabkan emosi negatif dan perilaku tidak sehat. REBT menekankan pentingnya merubah pola pikir yang tidak sehat menjadi pola pikir yang lebih rasional dan konstruktif.

Penerapan REBT untuk Mengatasi Trauma Korban Bullying

Penerapan REBT dalam mengatasi trauma korban bullying di sekolah SMP melibatkan beberapa langkah penting:

a. Identifikasi Pikiran Irrasional
Pertama-tama, korban bullying harus diajari untuk mengidentifikasi pikiran-pikiran irasional yang mungkin muncul sebagai akibat dari pengalaman traumatis mereka. Ini bisa berupa pikiran seperti "Saya tidak berharga" atau "Semua orang membenciku."

b. Menyadari Hubungan antara Pikiran, Emosi, dan Perilaku
Korban bullying perlu memahami bahwa pikiran irasional mereka berkontribusi pada emosi negatif dan perilaku yang tidak sehat. Misalnya, pikiran bahwa mereka tidak berharga dapat menyebabkan perasaan sedih atau marah, yang kemudian dapat mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain.

c. Mengubah Pola Pikir
Dalam langkah ini, korban bullying belajar untuk mengubah pikiran-pikiran irasional mereka menjadi pikiran yang lebih rasional dan sehat. Ini melibatkan penggunaan afirmasi positif dan penggantian pikiran negatif dengan pikiran yang lebih realistis dan konstruktif. Misalnya, mengubah pikiran "Saya tidak berharga" menjadi "Saya memiliki nilai dan nilai yang penting."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun