Mohon tunggu...
Hartono Sangkanparan
Hartono Sangkanparan Mohon Tunggu... Insinyur - Cloud platform designer

CIO di Authenium

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Authenium dan Agenia Meluncurkan Otomatisasi Transaksi untuk Supply Chain Berbasis Smart Contract Pertama di Dunia

22 Desember 2019   22:11 Diperbarui: 22 Desember 2019   22:16 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Agenia adalah ekosistem perdagangan lengkap dengan pemasok, penjual, pembeli, agen, kanvaser, titik distribusi, dan kurir di dalamnya. Masing-masing memiliki jenis dan persyaratan pembayaran yang berbeda antara satu dan lainnya. Dalam transaksinya bisa terdapat diskon, potongan harga dan pengenaan pajak. 

Di Agenia, setiap jenis aturan pembayaran dan perpajakan bisa disesuaikan dalam smart contract Authenium. Ketika transaksi berhasil dilakukan, setiap pihak dalam supply chain akan diberikan kompensasi sesuai dengan perhitungan harga, diskon, potongan harga, dan pajak yang tepat. Pembayaran juga akan dibuat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan. Partner layanan uang elektronik dan payment gateway juga diajak untuk mengeksekusi transfer dana melalui akun bank atau dompet digital.

Tidak ada lagi kerancuan tentang siapa yang harus dibayar berapa banyak dan tanggal jatuh tempo. Tidak ada lagi kekhawatiran akan hilang atau terlambatnya pembayaran.

Dampak Global

Kegiatan hari ini menjadi sejarah keberhasilan transaksi blockchain dan smart contract, di mana UMKM kini memiliki akses pada alat kolaborasi yang bermanfaat untuk meningkatkan kehandalan, privasi, keamanan dan mengurangi biaya. Kini manfaat Industrial Automation  yang tadinya hanya dapat dinikmati oleh perusahaan besar, sekarang dapat dinikmati oleh semua orang.

"Kami memadukan concurrent serverless computing, high-availability data store, high-throughput distributed messaging system dan elemen platform cloud lainnya menjadi kekuatan komputasi besar untuk membantu karyawan, pemilik UMKM, rumah tangga, hingga komunitas masyarakat..." ujar Harry Huang, Chief Scalability Architect dari Authenium.

"...dan ini adalah cara yang paling elegan untuk menggabungkan jutaan smart contract yang berkolaborasi secara otomatis dengan protokol yang tepat dalam menyediakan keuntungan maksimum bagi semua orang. Ibarat jaringan saraf pusat semut yang diprogram untuk berkolaborasi agar mereka dapat berkembang," Rusmin Dirgantoro, Chief Protocol Architect dari Authenium menambahkan.

Mengapa Indonesia?

Authenium dan Agenia memilih Indonesia sebagai negara pertama yang mereka targetkan. Sebagai negara dengan peringkat populasi terbanyak keempat di dunia (sekitar 270 juta jiwa pada tahun 2019), Indonesia juga menduduki peringkat ke 10 sebagai negara dengan perkembangan ekonomi pesat, dan merupakan anggota G-20. Bisnis internet sekarang sedang melesat tinggi, terbukti dari 143 juta pengguna internet (peringkat ke-5 di dunia) dan 4 perusahaan unicorn. Indonesia kini menjadi sorotan investasi bagi para pemodal usaha dari Silicon Valley, Jepang dan Cina.

Terlebih penting, Indonesia adalah rumah dari 56.5 juta UMKM dan dikenal sebagai lima besar negara teratas dengan tingkat kepadatan UMKM tertinggi. Dengan pertumbuhan rata-rata 5.17% pada tahun 2018, pemasukan UMKM berkembang cepat setinggi 9.3%. Pemerintah terus melanjutkan komitmennya untuk mengembangkan UMKM Indonesia menjadi lebih mumpuni dalam hal digital, dengan cara mendukung mereka agar dapat dilayani oleh platform pasar online.

Tentang Authenium

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun