Mohon tunggu...
Yuhesti Mora
Yuhesti Mora Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta Science dan Fiksi. Fans berat Haruki Murakami...

Menulis karena ingin menulis. Hanya sesederhana itu kok.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Beberapa Hal yang Saya Pikirkan tentang Bola Si Fulan

28 Desember 2018   23:54 Diperbarui: 29 Desember 2018   00:04 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di suatu sore, saat itu ada sebuah bola sedang bergelinding ke arah kaki saya. Bola tersebut sudah berhenti sebelum menyentuh kaki. Rasanya tidak asing lagi sebuah cerita ketika Newton duduk di bawah sebuah pohon apel, ia melihat buah apel yang jatuh dan lalu memicu pikirannya untuk melahirkan hukum gravitasi. Jadi, ketika melihat bola yang menggelinding tersebut, saya juga jadi ingin memikirkan sesuatu.

Mengapa bola tersebut berhenti bergelinding bahkan sebelum menyentuh kaki saya?

Jika melihat lintasan yang ditempuh bola itu yang adalah jalanan berbatu dan sedikit berbukit-bukit maka pikiran saya mengarahkan pada pemikiran tentang gesekan antara jalanan dan bola dan mungkin juga ada gesekan bola dengan udara. Gesekan inilah yang akan menurunkan kecepatan bola hingga menjadi nol (bola diam).

Lalu bagaimana jika bola tersebut bergelinding di atas sebuah lintasan yang lurus dan licin yang sangaaaat panjang?

Jika kita bisa mengkondisikan sebuah lintasan yang lurus dan licin yang sangat panjang (hanya khayalan liar saya) maka bola yang menggelinding tersebut tidak akan pernah berhenti. Tentu saja bola si Fulan itu tidak tiba-tiba bergelinding (kalo iya, jadi agak horor sih) tentu awalnya adalah ada si Fulan yang menendangnya (saat ini bola diberikan gaya), gaya yang diberikan menimbulkan percepatan.

Gesekan yang disebut pada paragraf sebelumnya juga merupakan salah satu gaya. Percepatan yang positif membuat kecepatan suatu benda berubah dari nol hingga punya nilai "sekian" m/s (bertambah), sedangkan percepatan yang negatif membuat kecepatan suatu benda berubah dari "sekian" m/s hingga nol (berkurang). Perubahan kecepatan inilah yang membuat bola yang awalnya diam menjadi bergerak atau yang awalnya bergerak menjadi diam.

Pergerakan bola tersebut, saat kecepatannya berubah dan jika tidak terjadi perubahan arah, maka kita bisa sebut bahwa bola itu bergerak lurus berubah beraturan.

Saya tadinya bertanya-tanya kapan kira-kira bola akhirnya punya kecepatan yang tetap (ketika digelindingkan di lintasan lurus dan licin)?

"Sesuai dengan Hukum II Newton: selama ada gaya total yang tak nol pada benda, benda akan mengalami percepatan, artinya kecepatannya berubah terus. Kalau gayanya dinolkan, percepatan benda pun menuju nol, dan setelah tiada resultan gaya lagi pada benda, kecepatan benda konstan (GLB). Ini adalah apa yang Hukum I Newton katakan."

Lalu bagaimana besar kecepatan bola tersebut saat bergerak lurus berubah beraturan dan bergerak lurus beraturan?

Jawabannya: besarnya kecepatan bola saat bergerak lurus beraturan adalah besar kecepatan maksimal yang di"raih"nya saat diberi gaya (bergerak lurus berubah beraturan).

Lalu bagaimana nasib bola itu kemudian?
Jawabannya: bola diambil si Fulan dan dibawa entah ke mana.(*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun