Mohon tunggu...
Hendi Rukmana
Hendi Rukmana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kumpulan goresan agar tidak terbuang dan tercecer. Rekam jejak manusia biasa-biasa saja. Nyaris berada pada titik zenith dan nadir. Sekarang mencari jalan untuk kembali dalam Episode Senja. http://www.dalamberita.top

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tahan Nafasmu

25 Oktober 2013   16:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:02 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tahan nafasmu, kita pada turunan yang curam. Seperti roller coaster di dunia hiburan anak-anak. Sayangnya ini bukan untuk bersenang-senang. Dalam kehidupan yang nyata, ritme naik turun hidup seperti roller coaster itu. Sayang tak ada "fun" disana. Jerit ketakutan bahagiamu adalah nyata sebuah ketakutan dalam kehidupan nyata.

Tahan nafasmu, hentakan berita di koran itu bisa saja nyata, bisa juga dusta. Kau tak perlu terpukau. Bagi sebagian orang, hidup ini adalah gurau nyata. Kau bisa dalam kondisi di sinetron tak berujung. Bisa juga dalam action thriller movie yang tidak box office. Tapi itu adalah hidup di kehidupan yang nyata. Bagi Sang Maha  Sutradara, tak ada gurauan dalam kehidupan, karena hidup bukan senda gurau semata.

Tahan Nafasmu kawan, entah kita akan berakhir dimana. Kecangkan sabuk pengaman kita melaju dalam batas kecepatan yang aman.

Tahan Nafasmu Kawan, kita tak pernah sendiri  (Episode Yang Lain)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun