Mohon tunggu...
Hreeloita Dharma
Hreeloita Dharma Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

i'm human that want to be a human.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Publik: "Di Mana Kredibilitas Media Saat Ini?"

9 Desember 2019   09:04 Diperbarui: 9 Desember 2019   12:20 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta-pesatnya pertumbuhan media dalam menyampaikan informasi dengan cepat membuat masyarakat kembali mempertanyakan dimanakah letak kredibilitas media. Hal ini dikarenakan banyaknya hoax yang telah beredar luas di media sosial.

Munculnya media sosial membuat masyarakat banyak mencari informasi melalui media tersebut. Padahal, media sosial justru menjadi tempat dimana banyaknya informasi palsu atau hoax disebar luaskan. Contoh kabar hoax yang sempat meresahkan masyarakat melalui media facebook adalah adanya ancaman bagi perempuan yang akan ditangkap bila pulang malam atau didenda sebanyak 1 juta rupiah. Informasi ini kemudian membuat masyarakat kembali memanas untuk unjuk rasa di depan gedung DPR RI pada bulan September lalu.

Sumber Foto : bbc.com
Sumber Foto : bbc.com
Kini, kredibilitas media sangat dipertanyakan oleh masyarakat. Alih-alih menjadi jembatan antara kedua belah pihak, media justru mendapatkan sebutan "antek" pemerintah karena melakukan keberpihakan. Seharusnya, media merupakan salah satu pihak yang dapat menekan dan sangat mempengaruhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Memiliki peran dalam menyebar luaskan informasi dari berbagai sisi nyatanya tidak membuat media menjadi pihak yang dapat "berteman" dengan masyarakat.

Melihat semakin buruknya situasi ini, Kepala Peliputan SCTV dan Indosiar, Indria Purnama Hadi memberikan tanggapannya terkait masalah tersebut. "Kredibilitas tergantung pada konten berita yang dibuat oleh wartawan. Image media menurun karena masyarakat keliru dengan menganggap apa yang tampil di media online atau media sosial adalah media. Padahal bila melihat dari sisi pihak kami sebagai seorang yang professional,media adalah pihak yang memberikan informasi yang sudah terverifikasi, terkonfirmasi dan balance". Ujarnya saat di temui di SCTV Tower Lantai 9 Jum'at lalu. (6/12/2019)

Sumber Foto : Maxmanroe.com
Sumber Foto : Maxmanroe.com
Menariknya, Indria membeberkan bahwa dalam menayangkan suatu berita yang berhubungan dengan politik atau hukum, media memang menayangkannya namun dalam porsi yang lebih sedikit dibandingkan dengan berita lain. Hal ini dikarenakan minat masyarakat yang tidak terlalu tertarik akan berita-berita tersebut. Itulah mengapa media pada zaman sekarang ini dapat dikatakan lebih sering menayangkan berita yang seragam.

Selain itu, ada fakta menarik lain yang dibeberkan oleh Indria adalah masyarakat sekarang ini seringkali keliru dalam membedakan mana informasi dan mana berita. "Informasi adalah kabar yang belum terverifikasi dan terkonfirmasi. sedangkan berita adalah informasi yang sudah terkonfirmasi. Berita memang belum tentu ditayangkan walauun benar dan terkonfirmasi, karena mempertanyakan apakah ada manfaatnya bila ditayangkan atau tidak", ucapnya tegas.

Sumber Foto : merdeka.com
Sumber Foto : merdeka.com
Semakin menurunnya kepercayaan masyarakat kepada media tentunya sangat berdampak pada kehidupan seorang jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Padahal bila dilihat lebih dalam, para jurnalis telah menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan alur kerja yang berlaku. "seorang jurnalis dalam melakukan tugasnya akan sama. Media tetap melakukan tugasnya untuk menayangkan berita yang menyentuh hal-hal yang menyangkut kebijakan publik", tambah Indria.

Memang benar beberapa dari media kini secara terang-terangan melakukan keberpihakan terhadap suatu kelompok elit politik. Namun, tidak berarti semua media melakukan hal serupa. Media-media inilah yang tetap menjalankan tugasnya dengan netral dan tetap menjaga amanah untuk menjaga loyalitasnya kepada publik.

Hal lain yang tak dapat dipungkiri adalah media sosial kini lebih menarik untuk mendapatkan suatu berita. dibandingkan media independen seperti televisi, radio, atau koran. Selain mampu memberikan informasi dengan cepat, melalui gadget pun masyarakat dapat langsung menikmati audio dan visual sekaligus juga memberikan pemikiran mereka melalui kolom komentar melalui sebuah layar kecil yang dapat dibawa kemanapun dan kapanpun.

Penulis : Hreeloita Dharma Shanti

Referensi Jurnal :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun