Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- MC, TV Host, VO Talent ----- Instagram: @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lesti Kejora dan Tuntutan Good Girl Syndrome sebagai Figur Publik

14 Januari 2023   00:01 Diperbarui: 14 Januari 2023   22:32 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi "Good Girl Syndrome" (Sumber gambar: are-allhere.blogspot.com)

Mencuatnya kasus perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dalam rumah tangga Lesti Kejora mengagetkan banyak pihak. Selama ini pasangan tersebut kerap menampilkan kebersamaan yang romantis bahkan menjadi ikon relationship goals bagi kawula muda. Melalui berbagai tayangan televisi dan unggahan di media sosial, tampilan keluarga kecil yang harmonis dan bahagia adalah citra yang menggambarkan relasi Lesti dan suaminya. 

Pelaporan kepada polisi akibat kasus KDRT dalam rumah tangga Lesti pada akhir bulan Septermber 2022 lalu justru membuka mata bahwa rupanya selama ini ternyata Lesti sudah mengalami berbagai permasalahan namun terpaksa memendamnya demi tuntutan supaya menjadi teladan figur publik perempuan yang baik (Good Girl Syndrome).

Dilansir dari alodokter.com, Good girl syndrome merupakan sikap ketika seorang wanita memaksakan dirinya untuk selalu berbaik hati dan menyenangkan orang lain, tanpa memikirkan perasaannya atau bahkan haknya sendiri. Sikap ini membuatnya cenderung menghindari kritik, konflik, penolakan, dan kesalahan. Secara garis besar, sikap good girl syndrome sama dengan people pleaser.

Keduanya sama-sama berusaha untuk melakukan apa pun agar tidak mengecewakan orang lain. Mereka juga cenderung patuh dan lebih banyak diam karena khawatir ucapannya akan menyakiti orang lain. 

Good Girl Syndrome

Terdapat beberapa ciri good girl syndrome, yakni sulit mengatakan "tidak" dan mengungkapkan apa yang diinginkan; takut membuat orang lain sedih atau kesal; perfeksionis; merasa dituntut untuk berprestasi; terpaksa melakukan hal baik untuk menyenangkan orang lain dan berpura-pura bahagia; serta sangat taat terhadap peraturan, sekalipun itu adalah aturan kecil yang tidak penting.

Hal tersebut tersirat seperti yang diceritakan Lesti kepada presenter Gilang Dirga dalam kanal Youtube Ruang Interogasi, Lesti mengaku kehidupan rumah tangganya mengalami dinamika. Namun Lesti menambahkan bahwa sebagai pasangan figur publik, ia merasa ada tuntutan dari fans untuk selalu menampilkan kebahagiaan di media dan menjadi contoh teladan figur publik yang baik.

Menanggapi ucapan Lesti, Gilang malah memberikan analogi gelas kosong sebagai gambaran bahwa bagaimana bisa manusia memberikan kebahagiaan sementara dirinya tidak bahagia. Setelah mendengarkan tanggapan Gilang, Lesti terlihat
menunduk dan seolah berpikir mengenai kebenaran yang disampaikan dalam analogi tersebut.

Tinjauan Teori Dramaturgi

Dalam teori Dramaturgi, identitas manusia adalah tidak stabil dan setiap identitas tersebut merupakan bagian kejiwaan psikologi yang mandiri. Identitas manusia bisa saja berubah-ubah tergantung dari interaksi dengan orang lain. Dalam teori dramaturgi, interaksi sosial dimaknai sama dengan pertunjukan teater. Manusia adalah aktor yang berusaha untuk menggabungkan karakteristik personal dan tujuan kepada orang lain melalui "pertunjukan dramanya sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun