Mohon tunggu...
Hanifa Paramitha Siswanti
Hanifa Paramitha Siswanti Mohon Tunggu... Penulis - STORYTELLER

Penikmat kopi pekat ----- MC, TV Host, VO Talent ----- Instagram: @hpsiswanti ----- Podcast Celoteh Ambu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Malas Baca dan Berliterasi? Siap-Siap Kontenmu Kering dan Basi

20 September 2020   22:58 Diperbarui: 20 September 2020   23:06 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
InFest Virtual Merah Putih DJPPR Kemenkeu RI (foto: dok.pribadi)

Akhir pekan pada awal September lalu, saya menghadiri gelar wicara InFest Virtual Merah Putih dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemeterian Keuangan Indonesia. Acara ini merupakan acara puncak dari Merah Putih Creator Competition yang terdiri dari lomba blog, podcast, dan vlog  bertemakan "Optimisme Kita Membangun Indonesia."#IniUntukKita.

Saya sendiri ikutan dalam kategori blog dengan mengangkat  dua kisah inspiratif mengenai UMKM yang berdikari. Kategori podcast pun turut saya ikuti  dengan mengangkat tema sandwich generation yang wajib diputus rantainya. Hasilnya? Nggak memang! Hahaha.

Tetapi saya merasa beruntung karena  berkat gelaran tersebut, podcast yang selama ini menjadi wacana akhirnya terlaksana (lho jadi curhat).

Kembali lagi ke gelaran puncak InFest Merah Putih DJPPR 2020. saya dan ratusan peserta kompetisi mengikuti diskusi menarik selama dua jam. Para pembicara merupakan kojo di bidangnya masing-masing. 

Mereka adalah Albertus Kurniadi (Kepala Subdirektorat Mitigasi Risiko Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara DJPPR Kemenkeu RI), Windy Ariestanty (Pendiri Patjarmerah), dan Ario Pratomo (Content Creator).

Pandemi Pertajam Empati

Sesi diskusi dibuka seru dengan perbincangan seputar sinergitas dukungan dari tiga bidang profesi tersebut dalam membangun Indonesia, khususnya di masa pandemik seperti sekarang. Intinya sih jangan mengeluh nggak bisa melakukan apa-apa dengan kondisi kayak begini. Kunci utama yang dapat kita lakukan adalah tetap berkarya dan berinovasi.

Sama seperti yang diungkapkan Dirjen PPR Kemenkeu RI, Luky Alfirman. Beliau mengatakan di masa pandemik seperti sekarang, kita semua mesti bisa lebih produktif dan aktif semangat berkarya. Salah satunya adalah dengan memperkaya komunikasi publik melalui beragam kreasi digital.

Keterbatasan bukanlah halangan untuk menghasilkan karya. Windy Ariestanty pun mengamini hal tersebut. Hal yang bikin kita berhenti karena adanya keterbatasan adalah diri kita sendiri.

Menurutnya, semakin diberi batasan justru akan semakin kreatif dengan memanfaatkan apa saja di sekitar kita. Orang yang kreatif akan sanggup menciptakan pola hidup baru sekaligus gaya hidup baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun