Kesultanan Tidore mengalami kemunduran karena diadu domba dengan Kesultanan Ternate yang dilakukan oleh Spanyol dan Portugis. Spanyol dan Portugis mengadu domba kedua kesultanan tersebut dengan tujuan memonopoli daerah penghasil rempah-rempahnya. Setelah sadar bahwa keduanya diadu domba, Kesultanan Ternate dan Tidore bersatu dan berhasil mengusir bangsa Spanyol dan Portugis. Namun, kemenangan ini tidak bertahan lama sebab Belanda (VOC) berhasil menaklukkan Ternate tidak lama setelah keduanya mengusir Spanyol dan Portugis.
Warisan Budaya Kerajaan Islam di Indonesia
Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia tentu meninggalkan warisan budaya yang dapat kita lihat hingga masa kini. Kita pelajari bersama-sama mengenai warisan-warisan budaya tersebut YUK!
Bentuk Warisan Budaya
1. Arsitektur
Warisan budaya arsitektur Islam di Indonesia dapat dilihat dalam bentuk bangunan makam, masjid, dan keraton. Bangunan-bangunan warisan budaya tersebut dapat dilihat terpengaruhi bangunan pada masa Hindu-Buddha. Hal tersebut dapat terlihat dari hal berikut.
- Atap bertumpang atau bertingkat ganjil.
- Posisi masjid agak tinggi dari permukaan tanah.
- Ada serambi yang terdapat di bagian depan atau samping masjid.
- Terdapat kolam atau parit di bagian depan atau samping masjid untuk tempat mencuci kaki.
- Adanya pawestren, yaitu ruang khusus bagi wanita yang terletak pada bagian kanan masjid untuk salat berjamaah.
2. Sastra
Warisan budaya sastra Islam di Indonesia berasal dari pengaruh Arab dan Persia. Pengaruh Arab dalam sastra biasa berbentuk syair, sedangkan pengaruh Persia dalam sastra biasa dalam bentuk hikayat. Hikayat adalah kisah perseorangan yang diangkat dari tokoh-tokoh terkenal yang hidup pada masa tersebut. Contoh Hikayat, antara lain Hikayat Hang Tuah, Hikayat Panji Semirang, dan Hikayat Bayan Budiman.
3. Kaligrafi
Seniman masa tersebut membuat ukiran binatang atau mahluk hidup lainnya yang bentuknya disamarkan. Teknik tersebut disebut stilisasi atau deformasi. Teknik ini digunakan karena ajaran Islam melarang melukis mahluk bernyawa dalam konteks penyembahan berhala. Hal ini dapat dilihat dari masuknya Islam ke Jawa. Bentuk beberapa wayang yang aslinya mirip anatomi manusia menjadi tidak lagi menyerupai tubuh manusia.
4. Sistem Kalender
Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal kalender Saka (Kalender Hindu). Setelah Islam berkembang, Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) sepertitahun Hijriah (Islam).
5. Aksara