Mohon tunggu...
Agustina Mega
Agustina Mega Mohon Tunggu... Lainnya - Available

Hi! I'm currently living in Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengalaman Seniman sebagai Pematik Inspirasi sebuah Karya Lukis

27 Desember 2021   23:26 Diperbarui: 27 Desember 2021   23:36 1421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: liputan6.com

Siapa sangka bahwa karya seni tertua di dunia tidak lain adalah seni lukis. Sebagai salah satu jenis karya dua dimensi, seni lukis atau seni rupa biasanya berisi ungkapan atas suatu gagasan atau ide, maupun pemikiran-pemikiran yang timbul dari manusia yang kemudian dituangkan menjadi sebuah karya gambar yang bermakna.

Melukis kemudian berisikan segala proses kreatif dalam berekspresi dalam sebuah penciptaan karya seni. Inspirasi konsep lukisan tak jarang memiliki benang merah atau ikatan tersendiri dengan penciptanya. Hal ini didasarkan pada fenomena dimana pelukis tidak jarang menuangkan pengalaman atau cerita hidup mereka ke dalam sebuah karya seni. Sehingga, hampir dapat dipastikan, sebuah lukisan dibuat dengan makna dibaliknya serta merupakan hasil refleksi kehidupan seniman dilihat dari sudut pandang psikologis.

Dikutip dari kumparan.com, seni merupakan sebuah hasil dari ungkapan tentang rasa kebahagiaan, kesedihan, keindahan, yang dapat terwujud dalam rupa gambar, patung, lukisan, kerajinan, anyaman, dan lainnya. Lalu mengapa kemudian, sebuah proses penciptaan seni lukis dapat merupakan hasil dari refleksi kehidupan pelukis?

Muncul dari Proses Pengamatan

Sebuah ide mengenai karya lukis lahir pertama kali melalui proses pengamatan. Seniman melalui proses pengamatan yang berkenaan dengan situasi yang bersinggungan dengan pribadinya. Misalnya pandangan mengenai sebuah isu atau fenomena, refleksi dari cita-cita atau harapan, ungkapan emosi-emosi tertentu, serta ekspresi dari pengalaman kejiwaan yang melibatkan gairah, intuisi, dan nalar pribadi seniman.

Kejadian dan harapan tersebut kemudian tereka dalam imajinasi yang kompleks, yang mana seringkali tidak cukup rasanya apabila hanya diucapkan melalui kata-kata. Sebaliknya, lukisan itu akan hadir apabila kata-kata tidak akan mampu mewakili pikiran yang berbicara,

Pertanyaan yang Muncul dalam Diri

Setelah bersinggungang dengan segala situasi dan kondisi yang kompleks, biasanya akan muncul banyak pertanyaan yang malang-melintang dalam benak dan pikiran. Seniman akan mulai berpikir, mendalami sebuah pengalaman tersebut. Pertanyaan yang muncul berkaitan dengan gejala psikologis dan mulai memilah urgensi atau hal paling penting seperti apa yang harus seniman salurkan melalui sebuah karya lukis.

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul, secara psikologis kemudian akan membantu mereka menjadi lebih damai, sehat secara mental, dan terjaganya keseimbangan dalam diri para seniman. Oleh karenanya, kegiatan melukis seringkali diartikan sebagai aktivitas spiritual bagi paar seniman. Itulah mengapa kemudian setiap pengalaman yang pernah alami oleh setiap seniman menjadi sumber inspirasi dan pematik kreativitas mereka.

Proses Panjang Mengolah Imajinasi yang Kompleks

Namun, kembali lagi kepada perihal bahwa seluruh aktivitas kreatif melukis bukanlah suatu hal yang mudah dikerjakan meskipun ide tersebut berangkat atau terinspirasi dari pengalaman penulis. Lukisan yang dibuat juga dapat dipengaruhi oleh tujuan-tujuan tertentu yang dimiliki oleh seniman dengan sebuah harapan ketika lukisan tersebut sudah dirampungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun