Mohon tunggu...
Hosea Sabat Kurniawan
Hosea Sabat Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Educational Technology Specialist

Technology will not replace great teachers but technology in the hands of great teachers can be transformational - George Couros

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Teori Belajar Kognitivisme dalam Pembelajaran Asynchronous

24 September 2021   20:57 Diperbarui: 24 September 2021   21:08 2217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Free Photo | Medium shot kid taking notes (freepik.com) 

Ketika mempelajari sebuah teori belajar kognitivisme, kita akan dibawa untuk mengenal bahwa pembelajaran adalah proses mental aktif, yang berfokus pada perubahan tingkah laku peserta didik. 

Adapun ciri-ciri dari teori belajar kognitifisme antara lain untuk mementingkan apa yang ada dalam diri manusia, peranan kognitif, kondisi waktu saat ini, dan pembentukan sebuah struktur kognitif.

Adapun tokoh-tokoh yang terkenal dalam teori belajar kognitivisme antara lain adalah Jean Piaget, Lev Vygotsky, Jerome Brunner, dan Ausubel. Melalui pemikiran dan teori yang mereka temukan dan teliti, akhirnya saat ini kita bisa mempelajarinya dengan lebih mendalam dan diharapkan bisa diterapkan, tentunya tetap disesuaikan dengan konteks pembelajaran saat ini.

Pada bacaan ini, saya akan mengajak kita semua untuk berkenalan secara khusus dengan Jean Piaget dan tentang Teori Belajar Kognitivesme-nya. Jean Piaget adalah seorang psikolog dari swiss dan ahli epistemology genetic. 

Teori yang terkenal dari Jean Piaget adalah teori tentang perkembangan kognitif yang melihat bagaimana anak-anak berkembang secara intelektual. Dalam (Sit, 2017, p. 129) mengatakan bahwa "Teori perkembangan kognitif Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam Menyusun pengetahuannya mengenai realitas. 

Anak aktif menerima informasi dari lingkungannya". Dalam hal ini, Piaget juga mempercayai perkembangan kognitif pada anak juga memiliki tahapan yang terus bertambah dan kompleks. Dalam Teorinya Piaget membagi tahap perkembangan kognitif manusia menjadi empat tahap, yaitu tahap sensorimotorik (0-2 tahun), preoperasional (2-7 tahun), operasional konkret (7-11 tahun), dan operasional formal (11-15 tahun). 

Dari keempat tahap ini, saya akan lebih memfokuskan pada tahapan operasional formal yaitu usia 11-15 tahun, karena saya ingin membagikan pengalaman saya yang sebelumnya mengajar pada jenjang SMP dan SMA.

Setelah mengenal dan melihat tentang Teori belajar Kognitivisme dari seoarang Jean Piaget, saya tertarik untuk bisa melihat dan meninjau lebih jauh tentang penerapannya dalam pendekatan dan model belajar digunakan dalam masa pandemi saat ini, salah satunya adalah Asynchronous. 

Menurut (Yuliani, et al., 2020, p. 4) "Asynchronous berarti peserta didik dapat mengambil waktu pembelajaran berbeda dengan pendidik memberikan materi kapan pun dan di mana pun. 

Peserta didik dapat menyelesaikannya setiap saat sesuai rentang jadwal yang sudah ditentukan." Saya menggunakan pembelajaran Asynchronous diantarnya adalah berbentuk bacaan/materi, animasi, video pembelajaran, simulasi, permainan edukatif, tes, kuis, dan pengumpulan tugas. Dari semuanya itu saya menempatkan dalam sebuah wadah Learning Management System yang digunakan, yaitu Microsoft Teams. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun