Bagi saya, konflik dan solusi seketika bisa menjelaskan siapa tokoh yang terlibat dan pesan moral yang ingin disampaikan. Taruhlah konfliknya seputar perkosaan seorang bocah.
Penokohan
Siapa yang ingin diceritakan? Siapa yang menjadi subjek dan apa saja perilakunya? Bagaimana wataknya? Ciri-ciri fisiknya seperti apa? Penokohan tentu tidak sebatas makhluk hidup. Benda mati bisa dihidupkan dalam cerita fiksi.
Perkosaan seorang bocah akan menuntun saya menciptakan karakter bapak, anak yang masih ingusan, ibu yang tidak tahu apa-apa, dan tetangga yang gemar mencibir.
Pesan moral
Sudah barang tentu, pada intinya, sebagian besar kita sepakat bahwa perkosaan tidak boleh terjadi. Itu kekerasan seksual yang dilarang hukum. Agama juga tidak menghendaki.
Bisa juga pesannya berupa bagaimana orangtua mendidik anak sebaik-baiknya. Sejauh mana hubungan dan komunikasi harus terjalin baik.
Seperti diulas di atas, saya akan tulis ketiga konsep itu dalam beberapa baris di catatan kecil. Ini langkah awal saya sebelum menulis cerpen. Betapa bermanfaat, karena:
Panduan imajinasi yang ingin dikembangkan
Dari catatan itu, saya menyilakan otak saya melanglang buana. Bagaimana menciptakan sebuah adegan perkosaan yang tidak biasa. Bagaimana menggambarkan kebodohan ibu yang tidak mengawasi anak.