Jika kita ingin mengetahui kualitas kebersihan seseorang, jangan lihat bagaimana penampakan ruang tamu, ruang keluarga, dan kamar tidurnya.Â
Melainkan ceklah kamar mandi. Bila ia memang dasarnya bersih, maka yang jarang terlihat orang juga pasti dibersihkan. Demikian pesan Mama saya soal kebersihan rumah.
"Ras, kamu masih ingat tante X?" tanya Mama suatu saat. Saya berpikir sebentar. Dari segi nama, saya ingat beliau orang baik. "Iya, kenapa, Ma?" jawab saya.
Mama bilang tante X (temannya) sedang tidak bisa ke mana-mana. Di kamar saja, mengeluh seharian karena kesakitan. Sekadar untuk berjalan, susah payah. Ada nyeri di pinggangnya.
Sebelumnya, tante X jatuh terpeleset di kamar mandi. Beliau sudah lanjut usia, seperti Mama. Karena begitu sakit, beliau memanggil tukang pijat untuk diurut.Â
Selidik punya selidik, ada tulangnya yang bergeser. Gegara terpeleset di kamar mandi.Â
Kebiasaan di toilet
Sebagian besar kita, setidaknya barang sekali, pasti beraktivitas di kamar mandi. Meskipun sulit buang air, kita tentu mandi membersihkan diri.
Ada sampo terpakai. Ada sabun yang digosok. Ada pasta gigi yang digunakan. Ketiganya bisa berbekas di lantai, tanpa kita sadari. Entah karena sisa pembuangan atau terpencet berlebihan sehingga jatuh ke lantai.
Belum lagi peluang munculnya lumut-lumut kecil sebab kondisi kamar mandi yang lembap dan disinari cahaya lampu. Semua itu berpotensi membuat lantai dan dinding jadi licin.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!