Tetapi, apakah sememikat itu untuk menghabiskan masa pensiun di sana?
Jujur, sebagai salah satu penduduknya, saya tidak ada keinginan sedikit pun -- jika telah pensiun -- hidup di kota besar. Terlalu banyak energi terkuras. Sementara kekuatan karena faktor usia yang semakin uzur tinggal sedikit.
Lokasi tempat tinggal juga sangat terbatas. Rumah-rumah berdesakan tanpa halaman. Sangat jarang pohon tumbuh menaungi. Cuaca yang panas semakin menyengat. Apalagi rumah tanpa pendingin ruangan.
Hilir mudik orang-orang menjadi pemandangan yang begitu melelahkan. Sementara pensiunan tentu lebih suka yang lebih santai dan menyejukkan.
Saya sudah menabung sekarang. Berencana suatu saat akan membeli rumah di desa, dengan beberapa petak tanah sebagai pekarangan, untuk memelihara hewan dan menanam tanaman hias.
Kondisi itu kemungkinan besar sulit saya realisasikan jika di kota. Harga tanah begitu sukar terjangkau. Bila ada pun, tidak lebih luas daripada yang tersedia di desa.
Hasil survei pun membuktikan...
Dari Kompas (13/09/2020), Village Lifestyle Park, badan yang menjual beraneka jenis hunian untuk para pensiunan di Victoria, Australia, menemukan ada lima alasan mengapa pedesaan dipilih oleh para pensiunan untuk menghabiskan masa tua.
Pertama, soal gaya hidup. Tidak bisa dibantah, setiap orang yang sudah memasuki masa pensiun pasti ingin menjalani hidup dengan gaya yang santai dan tempo hidup yang lebih pelan. Ini lebih didapatkan di desa.
Selain itu, ada unsur komunitas. Di kota-kota kecil terlebih pedesaan, akan ada lebih banyak komunitas warga yang berkembang, komunikasi antartetangga dan orang-orang di sekitar terbangun apik, sehingga seorang pensiunan yang mungkin sudah tidak tinggal bersama anak dan keluarganya tidak akan merasa sendiri.
Tentu berbeda dengan kota besar, yang sesama tetangga saja mungkin jarang melihat dan mengunjungi, karena begitu sibuk dan dilelahkan dengan jam kerja. Belum lagi mengurusi keluarga masing-masing.