Memang, agar lebih cepat kering, busana harus dijemur di luar rumah dan terkena sinar matahari. Bisa pula di loteng tanpa atap. Berbeda hasilnya, jika dibanding kering karena angin dalam rumah atau hasil mesin pengering.
Namun, apakah cawat itu tidak sebaiknya diatur posisi agar tidak tampak jelas?
Dari sisi definisi sendiri...
Cawat merupakan perlindungan atas kemaluan. Masyarakat kita menganut budaya timur, yang seyogianya menjunjung tinggi nilai sopan santun. Kemaluan tidak boleh dipertontonkan sembarangan.
Dapatkah sekaligus berlaku untuk penutupnya? Etiskah jika dipandang banyak orang? Tidak adakah tempat lain yang boleh menjadi alternatif penjemurannya?
Bila Anda menilai saya berpikir terlalu jauh, silakan. Memang kenyataannya, sebagian kita berpotensi berpikir kotor setelah melihat cawat. Syukur, jika mampu mengendalikan nafsu.Â
Mungkin bisa...
Agar tidak terlalu terang dilihat, dapat diselipkan antara busana-busana besar, seperti pakaian dan celana. Masih di jemuran yang sama, tetapi lokasinya agak tersembunyi. Sama-sama terkena matahari juga.
Atau, khusus cawat, bolehlah dianginkan saja dalam rumah, sehingga keluarga pribadi yang lihat. Saya sendiri pernah ditegur Mama saya waktu membantu menjemur.
Rumah kami di depan lapangan tenis. Banyak petenis yang sedang bermain. Saat itu pukul dua siang, menjelang sore. Saya dipesan untuk menempatkan cawat di bagian dalam jemuran.
Jangan sampai mengganggu konsentrasi petenis. Ya, saya lakukan saja perintah itu. Benar juga kata Mama, kita tidak pernah tahu, apa pikiran orang setelah melihat cawat.