Komunikasi tidak terbatas pada bicara. Boleh jadi berupa bunyi tepukan tangan atau gesekan antara dua jari yang berbunyi. Mata juga harus fokus benar.
Pandangi setiap anggota paduan dan hadirin. Berikan mereka kepercayaan untuk bernyanyi. Hidupkan suasana kondusif untuk bernyanyi. Biasanya, jika hubungan terjalin erat dan suasananya bahagia, menyanyikan satu lagu menjadi lebih lancar.
Berani tampil
Ini masalah mental. Seorang dirigen harus kuat dan tegap berdiri di depan banyak orang. Jam terbang menentukan di sini. Banyak latihan juga boleh, semisal memandang diri di depan cermin. Dirigen wajib percaya diri.
Berpenampilan menarik
Terkait busana, dirigen sebaiknya berpenampilan sedikit beda dan lebih menarik dibanding anggota paduan suara. Ia lebih disorot untuk dilihat, karena tepat di tengah-tengah.
Pakai jas dalam acara resmi sangat direkomendasikan. Meskipun opsional, menggunakan tongkat pemandu dapat dipertimbangkan.
Memberi hormat sebelum dan setelah tampil
Bagian yang tidak kalah penting adalah etika saat tampil. Seyogianya, dirigen memberi hormat kepada hadirin. Bisa dengan menundukkan diri atau melambaikan tangan. Sikap hormat kepada hadirin karena telah bersedia dipimpin (semisal hadirin bernyanyi) adalah sebuah apresiasi.
Akhir kata...
Waktu pertama kali menjadi dirigen, sebagian besar kita mungkin kesulitan. Tetapi, seiring waktu berjalan dan tambahnya jam terbang, saya percaya, kendala demi kendala dapat teratasi.