Anda tahu Addie MS? Pernah dengar Erwin Gutawa? Jika suka musik, kemungkinan besar tahu dan pernah. Beliau berdua sangat tersohor dalam blantika musik Indonesia.
Sebagai musikus dan komponis. Ketika sedang bermain bersama orkestra masing-masing, beliau berperan sebagai dirigen. Orang yang tampil di tengah panggung, menghadap banyak orang, disorot lampu cahaya, dan biasanya memegang tongkat kecil untuk memandu.
Saya setiap kali melihat penampilan mereka, selalu kagum. Betapa harmoni para maestro itu dalam memimpin berpuluh-puluh musisi dengan beragam alat musiknya. Sesekali saya belajar dan menyimak cara mereka mengayunkan tangan selama menjadi dirigen.
Umumnya, dirigen memimpin jika tidak orkestra, paduan suara. Satu lagi yang hampir mirip, tetapi bukan dirigen. Namanya mayoret. Itu lho, pemimpin marching band.Â
Waktu sekolah, paling Anda hanya lihat mayoret daripada drumband-nya. Ayo ngaku! Hahaha... Mayoret sejauh pandang saya, kebanyakan cantik dan berpenampilan menarik. Hehehe...
Pengalaman menjadi dirigen
Saya dua tahun terakhir ditunjuk sebagai koordinator bidang paduan suara di kantor. Selain sebagai penyumbang suara bas, saya sesekali berperan menjadi dirigen. Sebetulnya ada yang lebih mahir, tetapi jika berhalangan, saya cadangannya.
Saya pernah tampil bersama anggota paduan suara dalam memimpin hadirin bernyanyi lagu wajib atau lagu daerah. Saya pernah tampil pula di depan para pejabat, bahkan sekelas menteri.
Tampilnya hanya sebentar, paling lama satu jam. Satu lagu rata-rata enam sampai tujuh menit, sudah dengan berbagai aransemen dan pengulangan. Kami mengisi sesi hiburan waktu agenda acara jeda.
Pada sisi lain, yang lebih melelahkan adalah latihannya. Bisa itu, bila kejar tayang, setiap hari latihan. Di satu sisi, harus mengerjakan pekerjaan kantor. Di sisi lain, memberi waktu untuk latihan. Kami yang adalah pegawai harus pintar-pintar mengatur stamina. Terutama suara.
Ya, menjelang tampil, baik dirigen maupun anggota paduan suara harus menjaga kualitas suara, dengan mengurangi makan gorengan dan istirahat cukup. Tidak mau bukan, latihan yang sebegitu banyak gagal karena penampilan yang mengecewakan?