Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tidak Pernah Ada "Superman" pada Semua Kantor

16 Juli 2021   09:36 Diperbarui: 16 Juli 2021   09:50 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iya, perform atau istilah lain "tampil" sebaiknya dilakukan semua pegawai. Memberi sumbangsih pemikiran bagi kemajuan perusahaan. Mencari alternatif solusi atas setiap masalah. Membantu sesama rekan kerja dan atasan.

Dalam usaha tampil, tidak jarang salah satunya tertangkap saat momen rapat. Tiap-tiap pegawai diminta bersuara, menyampaikan gagasan guna mencerahkan. Utamanya menyajikan solusi.

Pegawai yang berani dan cakap bicara diuntungkan. Sementara yang pasif cenderung hanya mendengarkan. Kegiatan ini lazim dan merupakan sarana tepat untuk melihat potensi pegawai.

Jika dicermati benar, terlihat mana pribadi yang unggul dalam filosofi pemikiran, mana yang mahir waktu penyelesaian teknis pekerjaan, mana yang cakap mengampu administrasi persuratan, mana yang piawai berkomunikasi sampai memengaruhi orang, dan seterusnya.

Gagasan cemerlang diikuti dengan eksekusi gemilang

Pada satu gagasan yang telah dicetuskan, tentu tidak berhenti sebatas gagasan. Perlu dipikirkan lebih luas bagaimana cara eksekusinya. 


Semisal, seorang pegawai perusahaan manufaktur (proses mengubah bahan mentah menjadi barang untuk dapat digunakan atau dikonsumsi oleh manusia) bergagasan menjual satu produk baru.

Hal-hal yang harus dipikirkan: Apakah produk berpotensi menarik minat pembeli? Apakah produk merupakan suatu penemuan baru sehingga terbilang unik? Apakah produk mampu menyaingi produk pesaing? Apakah produk jika dijual bisa meningkatkan pendapatan perusahaan? Bagaimana cara menjual produk yang tepat? Masih ada lagi yang lain.

Dalam menjawab berbagai pertanyaan, mungkin pegawai dimaksud mampu. Tetapi, dalam menyelesaikan, secara pribadi tidak mungkin bisa. Butuh pelibatan banyak pegawai. Dengan kata lain, kerja harus secara tim. 

Gagasan boleh pribadi, tetapi eksekusinya mustahil sendiri.

Pencapaian hasil yang baik hanya karena sebuah kerja sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun