Iya, perform atau istilah lain "tampil" sebaiknya dilakukan semua pegawai. Memberi sumbangsih pemikiran bagi kemajuan perusahaan. Mencari alternatif solusi atas setiap masalah. Membantu sesama rekan kerja dan atasan.
Dalam usaha tampil, tidak jarang salah satunya tertangkap saat momen rapat. Tiap-tiap pegawai diminta bersuara, menyampaikan gagasan guna mencerahkan. Utamanya menyajikan solusi.
Pegawai yang berani dan cakap bicara diuntungkan. Sementara yang pasif cenderung hanya mendengarkan. Kegiatan ini lazim dan merupakan sarana tepat untuk melihat potensi pegawai.
Jika dicermati benar, terlihat mana pribadi yang unggul dalam filosofi pemikiran, mana yang mahir waktu penyelesaian teknis pekerjaan, mana yang cakap mengampu administrasi persuratan, mana yang piawai berkomunikasi sampai memengaruhi orang, dan seterusnya.
Gagasan cemerlang diikuti dengan eksekusi gemilang
Pada satu gagasan yang telah dicetuskan, tentu tidak berhenti sebatas gagasan. Perlu dipikirkan lebih luas bagaimana cara eksekusinya.Â
Semisal, seorang pegawai perusahaan manufaktur (proses mengubah bahan mentah menjadi barang untuk dapat digunakan atau dikonsumsi oleh manusia) bergagasan menjual satu produk baru.
Hal-hal yang harus dipikirkan: Apakah produk berpotensi menarik minat pembeli? Apakah produk merupakan suatu penemuan baru sehingga terbilang unik? Apakah produk mampu menyaingi produk pesaing? Apakah produk jika dijual bisa meningkatkan pendapatan perusahaan? Bagaimana cara menjual produk yang tepat? Masih ada lagi yang lain.
Dalam menjawab berbagai pertanyaan, mungkin pegawai dimaksud mampu. Tetapi, dalam menyelesaikan, secara pribadi tidak mungkin bisa. Butuh pelibatan banyak pegawai. Dengan kata lain, kerja harus secara tim.Â
Gagasan boleh pribadi, tetapi eksekusinya mustahil sendiri.
Pencapaian hasil yang baik hanya karena sebuah kerja sama