Aku benci kepada mataku, yang selalu tertarik dengan pemandangan memikat yang tertampil dari sebuah bangun kecil pipih persegi empat, yang terus menyala tanpa pernah memudarkan sinarnya.
Aku benci kepada otakku, yang mengolah segala yang terlihat menjadi konsumsi pemikiran unik dan begitu membahagiakan dan menyedihkan perasaan jiwa tanpa kenal waktu dan tempat.
Aku benci diriku, yang begitu bodoh mengendalikan mata dan otaknya di antara kenikmatan-kenikmatan semu dalam dunia fana.
Aku benci.
Begitu benci!
Tidak ada sebab kebencian yang terlalu dalam kurasakan selain kebodohan dalam menguasai diriku.
...
Jakarta
2 Juli 2021
Sang Babu Rakyat