Demikian pula hewan. Saya pernah menyaksikan video bagaimana anjing menangis melihat tuannya meninggal dan dikuburkan. Bagaimana pula anjing itu tetap setia menunggu tuannya di tempat pertemuan mereka, meski sudah tidak ada.
Kedua hati, baik tuan maupun hewan, telah saling bertaut, dalam balutan kasih sayang.
Tanggung jawab pemeliharaan
Dengan memutuskan mengadopsi hewan (entah dari toko, diberi orang, atau menemukan di jalan), tuan punya tanggung jawab melekat dalam membesarkannya.
Ia harus menyediakan makanan dan minuman. Ia seyogianya melakukan interaksi aktif. Ia menyamankan kandang dan rutin membersihkan. Jika hewan sendirian, tidak ada salahnya mencarikan hewan lain sebagai teman bermain.
Tanggung jawab itu terus dilakukan selama masa pemeliharaan.Â
Manusia tidak selamanya lebih baik dibanding hewan
Pada sisi lain, dari hewan kita belajar nilai kemanusiaan. Bagaimana anjing taat dan patuh terhadap perintah majikan. Bagaimana sebagian hewan lain juga dengan tulus hati merawat dan membesarkan anaknya setelah melahirkan.
Bagaimana pula ada beberapa manusia yang dikaruniai akal pikir lebih pintar dan kepekaan rasa lebih dalam, tidak melakukan seperti yang hewan lakukan?
Saya selalu bertanya -- dengan tidak bermaksud merendahkan -- mengapa ada ibu membuang anaknya? Mengapa ada anak melawan perintah orangtuanya? Apakah kasih sayang itu mulai mengering? Apakah anak bisa besar tanpa asuhan orangtua?
Akhir kata...