Barang-barang elektronik milik kita yang bermerek Sony dibuat olehnya. Selengkapnya Anda baca di sini. Sementara peribahasa tentang keledai itu, siapa yang mencetuskannya? Pasti ada, tetapi sulit ditelusuri biodatanya.
Peribahasa jarang digaungkan
Perihal kedua adalah pada kenyataan, peribahasa jarang digaungkan. Boleh sedih dan seharusnya tidak sekadar kita menerima, ini terjadi di lapangan. Peribahasa hanya berhenti sebagai bahan ajar di sekolah. Seusai lulus, jarang ada cerita.
Orang-orang saat ini jarang mengulang peribahasa pada setiap unggahan di media sosialnya. Bila ada, paling hanya para penganjur bahasa Indonesia dan penggiat literasi yang cinta bahasa.
Tingkat pengertian makna
Kutipan lebih gampang dan cepat dimengerti karena mengandung arti sesungguhnya atau denotasi. Sementara kita harus membaca sekali dan memaknainya untuk kedua kali dalam memahami peribahasa.
Peribahasa kerap menggunakan kata kiasan. Melibatkan majas seperti personifikasi. Perumpamaan-perumpamaan yang butuh ekstra pikir saat mempelajarinya.
Ada pencapaian yang nyata terlihat
Kutipan tersimpulkan atas pencapaian seseorang dalam hidupnya. Para pembaca bisa menyimak jelas, apa yang telah dicapai Akio Morita lewat Sony Corporation. Bagaimana perkakas-perkakas elektronik buatannya mampu memudahkan pelaksanaan kegiatan sehari-hari manusia. Sebuah teladan yang menginspirasi.
Sementara peribahasa? Tidak ada yang tahu, bagaimana pencapaian si pencetus peribahasa. Tidak perlu jauh-jauh, pencetusnya saja sulit ditemukan. Orang lebih suka yang jelas, bukan?
Kutipan berasal dari cerita menarik