Seorang lelaki terduduk memandang laptop. Pikirannya jenuh, bingung akan apa yang ingin dituliskan. Tangannya diam saja. Ia menggaruk-garuk kepala.
Ia memutuskan beranjak dari kursi. Ia mengambil handuk dan pakaian ganti. Segeralah ia mandi. Ia paham sekali, kendati sejenak, baginya itu adalah sumber inspirasi.
Siapa di sini yang sering buntu beroleh inspirasi? Sulit mencari ide dan gagasan yang kemudian diolah otak menjadi ucapan atau tulisan, yang diharap memberi manfaat.
Bila pekerja seni, inspirasi ditorehkan dalam karya. Penulis pun membutuhkannya guna kerangka tulisan. Orang yang penuh masalah mendambanya, sebagai solusi memecahkan masalah.
Sehari-hari kita butuh inspirasi. Inspirasi memicu motivasi hidup. Banyak sumbernya. Dari teladan perilaku orang, keindahan sebuah karya yang menarik dan apik, buku-buku motivasi, nasihat dan pengalaman orangtua, dan lainnya, termasuk perenungan diri sendiri. Agar inspirasi tertangkap baik, kita harus tenang dan mengamatinya cermat.
Kendati adakalanya inspirasi tercipta saat situasi terdesak, sebagian kita mengalaminya waktu bahagia. Otak dapat memprosesnya dengan jernih. Cara mewujudkan dalam bentuk apa juga lebih tepat. Tidak terburu-buru.
Untuk bahagia, banyak caranya. Salah satunya dapat diperoleh dari kamar mandi.
Kelegaan selepas buang air
Saya baru kemarin stres di jalan. Saya menepi di salah satu warung bubur kacang hijau dan berkali-kali mengeluh. Ada rasa sakit tidak tertahankan. Sebisa mungkin saya kuatkan pertahanan. Sempat tebersit, ingin mengambil batu dan mengantonginya.
Ya, saya kebelet Buang Air Besar (BAB). Menunggu ojek daring cukup lama. Akhirnya, saya jongkokkan tubuh beberapa saat. Tidak berapa lama, ojek datang dan mengantarkan saya ke rumah.