Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Lelaki Metroseksual itu Hebat!

26 Mei 2021   21:47 Diperbarui: 26 Mei 2021   22:02 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lelaki Metroseksual, sumber: liputan6.com

Seorang lelaki masuk ke mal. Sudah lama sejak Covid-19 berlangsung, ia tidak pernah ke mal. Sebelumnya sudah jarang. Karena ingin mencari hiburan, ia putuskan sesekali belanja ke sana.

Dalam mal, ia terus memandang satu demi satu orang yang berseliweran di depan matanya. Betapa bersih kulit mereka. Betapa rapi rambut mereka. Betapa bening wajah mereka. Termasuk para lelaki. Ia menatap dirinya di depan cermin. Jauh sekali bedanya.

Dahulu, saya tidak pernah melihat itu. Fenomena-fenomena kekinian yang saya saksikan bertebaran di area publik. Saya sempat tercenung dan berpikir dalam hati, betapa hebat mereka memperhatikan bentuk tubuh. Apa yang menyebabkannya?

Konsep saya yang terbangun tentang laki-laki itu cuek, malas beres-beres, suka berbaju gelap dan monoton, dan hanya bertugas berpikir dan bekerja -- sayalah ini. Jika telah berkeluarga, wajib menafkahinya. Petualangan cinta pun selesai.

Namun, semakin ke sini, saya mulai menyadari, betapa beragam penampilan laki-laki zaman sekarang. Saya sering melongo, melihat mereka bahkan terkadang lebih rapi dan mulus daripada wanita.

Setiap kali ke mal di ibu kota -- saya sebetulnya jarang -- pemandangan seperti ilustrasi pasti terjadi. Ya, semua orang ingin tampil baik. Ingin pula memikat lawan jenis -- mungkin sekarang bisa pula sesama jenis.

Usaha lelaki memperhatikan tubuh

Bisa dibilang lelaki yang terlalu memperhatikan tubuh disebut metroseksual. KBBI menjelaskannya:

berkaitan dengan pria yang sangat memperhatikan tubuh dan penampilannya.

pria yang sangat memperhatikan tubuh dan penampilannya.

Mereka akan dengan sengaja menyisihkan sebagian penghasilan bulanan untuk membeli segala sesuatu yang dirasa perlu guna memperbagus penampilannya, termasuk skincare.

Saya pernah menyaksikan satu video di media sosial, tentang seorang lelaki yang memperlihatkan berbagai produk skincare khusus lelaki dan mencontohkan pemakaiannya.

Ia tidak malu sama sekali dan dari cara penggunaannya, ia sudah terbiasa bahkan mahir. Saya tidak saksikan satu demi satu nama produknya. Tetapi, di antaranya ada pelembap, facial lotion, facial wash, dan lainnya.

Selain itu, ada pula tutorial memakai riasan wajah versi laki-laki. Supaya bopeng jerawat tersamarkan, kulit hitam menjadi putih, tatapan mata lebih tajam, dan sebagainya, yang mengubahnya lebih-lebih -- saya bingung mau bilang tampan atau cantik -- di depan kamera.

Penyebab adanya metroseksual

Tentu, tidak tiba-tiba lelaki seperti ini bisa muncul. Saya tengarai ada tiga sebab yang memungkinkan mereka memperhatikan betul penampilan dari ujung rambut hingga telapak kaki.

Faktor pekerjaan

Sebagian lelaki dituntut tampil menarik di hadapan para klien dalam pekerjaan. Ketika sedang presentasi menjual produk, mereka harus sedap dipandang mata, agar klien betah.

Selain itu, ada pula yang berprofesi sebagai publik figur, yang setiap hari bertemu dengan para penggemarnya. Agar tidak mengecewakan dan masih dipekerjakan oleh manajernya, penampilan tubuh berkualitas memikat wajib diutamakan.

Mengikuti tren

Globalisasi membawa dampak secara cepat. Setiap gawai bisa mengakses berbagai video dari mana-mana, termasuk luar negeri. Salah satunya, kemampuan berias sebagian lelaki Korea Selatan, dengan mudah dapat disaksikan.

Itu pun menjadi tren karena mereka dinilai bisa tetap menampilkan wajah yang mulus -- ada pula awalnya yang memang sudah mulus -- kendati telah berumur. Tren itu sedikit banyak menarik untuk diikuti.

Kesadaran akan kesehatan

Memakai skincare adalah salah satu upaya menjaga kesehatan wajah. Dengan perawatan yang rutin, dapat mengobati kulit muka yang terkena debu setiap bekerja sepanjang hari dan tersengat panas matahari.

Menua adalah keniscayaan. Tetapi, berusaha menjaga kulit tetap sehat sehingga terkadang terlihat lebih muda dan bening adalah sebuah upaya yang secara sadar harus dikerjakan. Sebagian lelaki ini sengaja memberikan waktu, biaya, ketelatenan -- yang semuanya terbilang banyak -- demi kesehatan pribadi.

Pria beristri masih bersolek

Tidak bisa dimungkiri, ada lelaki yang masa bodoh, tampil apa adanya, karena telah "laku" alias beristri bahkan punya anak. Buat apa tampil bagus-bagus, tidak ada cinta yang perlu dicari lagi.

Di sisi lain, ada pula yang tetap memperhatikan penampilan. Rajin menyisir rambut. Kerap merapikan kumis, cambang, dan jenggot. Pakai busana pun berkelas. Selain karena pihak pasangan meminta agar sehat, menarik, dan awet muda bersama, adakalanya usaha sebagian lelaki ini mendapat cibiran.

"Mau ke mana, Mas? Ganteng amat? Mau cari cewek ya?"

Kira-kira seperti itu tanggapan miring untuk pria beristri yang masih bersolek. Pakai minyak wangi harum-harum pun bisa dicurigai. Padahal, mungkin mereka hanya ingin menjaga penampilannya. Agar tetap percaya diri.

Kenyataan yang harus diterima

Saya akui sebagai lelaki, para pria di atas adalah hebat. Bila melebihi para wanita, lebih hebat lagi. Tidak ada yang salah dengan itu. Fenomena kekinian yang wajib diterima.

Kalau karena keranjingan bersolek, ada yang sampai berubah sifat dan sikapnya seperti wanita, ya itu mungkin sebuah akibat. Selama tidak mengganggu sesama, biarkanlah.

Kalau kita keluarganya, berhak memberikan sepatah dua patah kata mutiara. Itu pun terserah.

...

Jakarta

26 Mei 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun