Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Punya Banyak Pengikut, Anda Suka?

10 Mei 2021   00:24 Diperbarui: 10 Mei 2021   02:18 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menanggapi komentar pengikut, sumber: Reem Baeshen/Reuters

Tulisan ini tercipta setelah saya membaca sebuah artikel di Kompas tentang seorang musisi dan youtuber ternama. Beliau punya banyak pengikut, hampir di berbagai media sosial. Ucapan utuhnya seperti ini:

"Gue enggak suka ditanya-tanya. Gue enggak suka dipaksa-paksa kapan bikin video lagi (lalu diunggah ke YouTube)."

Bahkan, beliau mengancam tidak akan mengunggah konten youtube lagi apabila terus dituntut membuat karya baru di youtube. Lebih tegas lagi, beliau bilang:

“Gue udah bilang, gue enggak suka ditagih. Semakin lu nagih gue, enggak akan gue keluarin. Tagih aja terus, enggak bakal gue keluarin.”

Selengkapnya baca di sini. Apa reaksi pertama saya? Wow! Hebat! Saya terpukau. Tidak pernah saya pikir akan keluar tanggapan seperti itu, saat orang-orang (selanjutnya disebut figur) berlomba-lomba mencari pengikut dan melakukan segala upaya agar pengikutnya tetap setia.

Jasa penjual pengikut

Sebagian figur yang punya banyak pengikut, pasti telah dinilai bermanfaat, sehingga orang dengan rela hati menekan tombol follow atau subscribe. Penilaian tiap-tiap pengikut berbeda.

Ada yang suka karena faktor paras (ganteng atau cantik), ada yang kagum dengan kualitas konten figur apa pun bentuknya, ada yang karena memang teman sehingga ingin tahu kabar terkini tentangnya, dan ada-ada lain, termasuk pengikut yang dijual.

Ya, sekarang marak, fenomena jasa jualan pengikut. Di berbagai media sosial, ada. Mereka menawarkan pengikut dalam rentang jumlah tertentu, di mana semakin banyak maka semakin mahal harga yang harus dibayar figur.

Ada kebanggaan tersendiri pastinya punya banyak pengikut. Diri para figur lebih terkenal. Punya nilai jual, semisal diminta untuk promosi iklan suatu barang, dapat mengenakan tarif.

Hubungan figur dengan pengikut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun